Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Pacitan ~ Surakarta

Hi hello

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Begini Cara Saya Beberes Pertemanan Tanpa Asal Cut Off

13 Mei 2025   22:02 Diperbarui: 13 Mei 2025   22:02 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.geekwire.com/2018/mixing-friendship-business-women-tech-can-better/

Jujur, saya akui punya banyak teman itu seru banget. Apalagi kalau dalam seminggu bisa ketemu orang-orang yang beda-beda, cerita beda, vibe-nya juga beda. Rasanya rame dan bikin hari-hari lebih berwarna.

Terlebih saya berada di kota Solo, yang mana banyak tempat main seru yang bisa dieksplore. Kalau bosan di Solo, bisa melipir main ke Jogja dan kota lain sekitarnya.

Tapi lama-lama saya sadar, nggak semua pertemanan bikin energi saya terisi. Ada yang malah bikin capek, atau bikin saya jadi kurang fokus sama hal-hal penting.

Akhirnya saya mulai "beberes" pertemanan, tapi bukan berarti asal cut off, ya. Lebih ke memilah dengan sadar dan kasih ruang untuk diri sendiri. Inilah 3 pion penting yang sedang saya terapkan:

1. Saya Tidak Lagi Mengiyakan Semua Ajakan Main

Dulu saya gampang banget bilang "iya" ke ajakan nongkrong atau ngobrol panjang di chat. Takut dibilang berubah atau sombong atau saya tidak menghargai teman.

Tapi sekarang, saya belajar bahwa saya nggak harus selalu tersedia. Bukan karena saya nggak peduli, tapi karena waktu dan energi saya terbatas. Kalau kalian juga ngerasa kayak gitu, gapapa kok bilang "nggak dulu ya, aku lagi butuh istirahat" atau "lagi pengen fokus ngerjain ini dulu".

2. Saya Mulai Bedain Teman Main dan Teman Tumbuh

Bukan berarti teman main itu nggak penting, ya. Saya masih seneng banget ngumpul-ngumpul santai, nongki cantik, hunting foto lucu, atau nonton bareng.

Tapi saya jadi lebih sadar mana teman yang bikin saya berkembang, dan mana yang cuma bikin saya muter-muter di tempat. Sekarang, saya lebih pilih barengan sama orang-orang yang obrolannya bisa bikin saya semangat lagi ngejar tujuan.

Apalagi sekarang usia saya sudah 24 tahun. Saya merasa di usia ini saya harus mulai selektif agar energi saya tidak terkuras buat pertemanan yang justru menghancurkan saya.

3. Saya Pilih Kualitas Dibanding Kuantitas

Dulu rasanya pengen banget punya banyak teman, sampai kadang capek sendiri ngejaga semuanya. Sekarang saya sadar, punya lingkaran kecil tapi tulus dan suportif itu jauh lebih damai. Nggak harus intens tiap hari, tapi saling dukung dan ngerti satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun