Salah satu hal penting yang sangat terlambat saya sadari adalah berkunjung ke dokter gigi untuk merawat gigi. Kalau merawat gigi seperti sikat gigi rutin sudah saya lakukan. Namun ternyata ada beberapa hal terkait perawatan gigi yang saya abaikan. Puncaknya saat saya berusia 24 tahun, permasalahan gigi sudah terbilang parah.
"Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali dan giginya terlanjur rusak semua." Demikian kata dokter yang saya kunjungi untuk melakukan perawatan gigi.
Mengapa Pasang Behel?
Ide merawat gigi ini sebenarnya berawal dari permasalahan gigi maju. Sudah sejak masa SMP saya merasa bahwa pertumbuhan gigi saya bermasalah dan sampai mengganggu fungsinya.
Puncaknya di usia 24 tahun, permasalahan gigi maju ini semakin parah. Sudah bukan overbite lagi, melainkan sudah masuk kasus overjet. Kalau dilihat dari hasil rontgen, majunya sudah benar-benar parah sampai miring.
Berawal dari sinilah akhirnya saya mulai konsul ke spesialis ortodonti untuk melakukan pemasangan behel. Sebelum pasang behel, dokter mengatasi semua permasalahan gigi saya. Karena untuk dipasang behel, gigi sudah harus benar-benar dalam kondisi 'sehat'.
Perawatan Apa Selain Cabut Gigi?
Part paling membuat saya syok dalam proses behel ini adalah saat 9 gigi harus dicabut. 8 diantaranya adalah gigi rusak yang benar-benar sudah tidak bisa diselamatkan. Beberapa bahkan tinggal akarnya jadi mau tidak mau harus dicabut agar tidak menimbulkan infeksi dan permasalahan lainnya.
Selain cabut gigi, ada 5 gigi saya yang harus ditambal karena sudah berlubang. Ada satu gigi yang berlubangnya sudah kena akar sehingga harus dilakukan Perawatan Saluran Akar (PSA).
Belum selesai sampai disini, saya harus pasang 4 miniscrew. Karena gigi geraham kebanyakan sudah dicabut, miniscrew difungsikan sebagai pengganti geraham untuk menarik giginya.
Setelah proses behel berjalan, ada PR lagi untuk memakai gigi palsu. Karena gigi bawah saya sudah dicabut 5, jika masih ada ruang kosong setelah progress behel maka akan dipasang gigi palsu.
Dokter Spesialis Apa Saja yang Menangani?
Di usia 24 tahun saat memutuskan untuk memasang behel ini benar-bener pertama kalinya saya berkonsultasi ke dokter gigi untuk melakukan perawatan gigi. Dan yang sedikit mengejutkan adalah saya tidak hanya berkonsultasi dengan 1 spesialis saja.