Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

7 Cara agar Menjadi Pribadi yang Mudah Memaafkan

25 Oktober 2021   10:49 Diperbarui: 25 Oktober 2021   10:53 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram/@tvn_drama

Smiling depression sendiri bukan sikap yang baik, karena dibalik image tegar yang ditampilkan, mereka adalah pribadi yang rapuh dan bahkan rentan merencanakan bunuh diri.

Maka sebaiknya jujur dengan apa yang dirasakan. Jujur disini bukan berarti sedih berlebihan untuk menarik simpati orang lain.

Dengan jujur pada apa yang dirasakan, orang-orang disekitar akan memberikan dukungan. Dan dari dukungan ini seseorang akan mendapatkan motivasi hingga hatinya mudah terbuka untuk memaafkan.

3. Introspeksi diri

Untuk memaafkan orang lain, kita merasa sulit karena berfikir kesalahan orang tersebut sangat besar. Begiti besar sampai kita berfikir maaf adalah kata yang tidak akan bisa terucap.

Namun jika kita menggali lebih dalam pada diri kita, akan kita temukan fakta bahwa kita juga tidak luput dari kesalahna. Tanpa sadar, mungkin kita juga pernah melakukan kesalahan yang sama.

Intropeksi diri lebih ke upaya menemukan fakta bahwa pada dasarnya setiap manusia pernah melakukan kesalahan. Jadi lihatlah lebih dalam pada diri kita sebelum mremutuskan untuk membenci alih-alih memaafkan.

4. Berhenti menyalahkan diri sendiri maupun orang lain

Saat orang lain melakukan kesalahan, maka diri kita secara otomatis akan menyalahkan. Karena apa ? Kita sebagai manusia selalu membutuhkan kambing hitam untuk setiap permasalahan.

Namun cobalah berfikir bahwa setiap kesalahan adalah sesuatu yang memang bisa terjadi kapan saja. Dalam artian, kita berusaha membawa hati pada sebuah penerimaan dengan pengertian yang bijaksana.

Tidak menyalahkan orang lain bukan berarti kita membenarkan tindakan salah yang dilakukan orang lain. Namun lebih ke mendamainakn pikiran. Karena bagaimanapun kita tidak bisa menghakimi seenaknya apa yang orang lain lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun