Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Santri Era Society 5.0 di Tengah Aturan Non-Ponsel Pondok Pesantren

22 Oktober 2021   13:46 Diperbarui: 26 Oktober 2021   08:15 1687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santri dan aturan non-ponsel tidak membuat santri "tertinggal" di era society 5.0. Foto: Kompas.com/Garry Lotulung

Dari kasus ini, dapat kita lihat kalau ponsel adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan seseorang. Saat ini semua kebutuhan mulai dari belanja, belajar, bekerja dan pusat hiburan tersedia secara lengkap dalam ponsel. Semua menjadi mudah dalam sekali klik.

Kemudian mari kita lihat bagaimana santri yang non ponsel. Sebagian besar pondok pesantren memang melarang santrinya membawa ponsel. Kalaupun diperbolehkan, biasanya untuk anak-anak jenjang perkuliahan keatas dan penggunaannya pun berbatas waktu.

Jika dikerucutkan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa santri tidak bisa menggunakan ponsel sebagai pusat hidupnya. Santri yang belajar di pesantren tidak memiliki istilah grup kelas whatsapp, kelas online atau bahkan browsing untuk menemukan materi pelajaran.

2. Apakah non ponsel ala pesantren membawa dampak positif bagi santri ?

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, pertanyaan ini dengan tegas saya jawab 'iya'. Benar non ponsel akan tampak membuat santri terisolasi dari kemajuan zaman, namun dampak positif dari aturan ini termasuk luar biasa.

Pertama, santri dapat fokus pada pelajarannya. Orang umumnya kalau sedang luang pasti akan bermain dengan ponsel, entah itu sekedar scroll beranda sosial media, browsing nggak tentu arah atau hanya iseng tanpa tujuan.

Santri kalau punya waktu luang pasti sasarannya adalah dokumen ilmu pengetahuan, ini secara garis besar. Ketika memiliki waktu luang, banyak dari mereka yang memilih untuk memanfaatkan dengan mengkaji kembali kitab kuning, mengulang dan menambah hafalan atau juga mengerjakan tugas.

Kedua, tanpa ponsel santri tetap mempunyai sumber ilmu pengetahuan tak terbatas. Jika ingin menemukan pengetahuan atau penjelasan terkait suatu permasalahan, maka alamat browsing santri adalah muallim, buku, kitab dan juga bisa teman-teman mereka.

Santri hidup secara berkelompok dengan tingkatan kelas yang beragam. Jadi sangat mudah bagi para santri untuk menemukan senior yang bisa memberikan mereka penjelasan yang bahkan terkadang lebih gamblang dari penjelasan internet.

3. Bagaimana santri mengimbangi arus society 5.0 ?

Dari penjabaran diatas, kesimpulannya santri tetap dapat memperkaya wawasannya meski tanpa ponsel. Lalu bagaimana mereka bisa akrab dengan teknologi jika dalam kesehariannya terisolasi ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun