Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Hymn of Death", Ironi di Balik Akhir Bahagia yang Dipilih

4 September 2021   11:49 Diperbarui: 4 September 2021   12:07 13828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: @kdramas_world

Maka tersambutlah kerinduan yang mereka coba musnahkan. Sekian tahun berlalu dan mereka tidak bisa melupakan rasa suka masing-masing. Nyatanya selama waktu itu mereka saling merindukan.

Waktu tidak membuat perasan mereka memudar, juga tidak mengikis rasa yang telah mereka tanam. Justru mereka semakin terikat dengan simpul rinu yang akhirnya bersatu.

3. Sama-sama memiliki rasa yang demikian dalam

Saya pribadi meski telah berulang-ulang menonton drama ini tetap tidak bisa menyelami seberapa dalam rasa yang mereka miliki. Mungkin karena memang tidak setiap orang bisa terlibat perasaan yang sangat dalam.

Yang jelas perasaan yang sangat dalam seperti yang dirasakan Woo jin dan Sim deok nyata adanya, meskipun presentasenya hanya satu diantara sekian banyak. Apakah kalian pemilik perasaan semacam ini juga ?

4. Mereka tidak menyediakan opsi lain

Mungkin banyak diantara penonton termasuk saya pribadi yang brpikiran kenapa harus berakhir bunuh diri. yang disayangkan tentu saja karena keduanya adalah orang-orang yang penuh potensi. Woo jin dengan kemampuan sastranya yang sangat baik dan Sim deok dengan suara indahnya. Mereka adalah orang-orang yang akan memiliki masa depan menjanjikan dengan bakat yang mereka miliki.

Namun ketika itu memang tidak mudah. Woo jin dengan karya sastranya yang bertema mencintai negara banyak mendapat halangan dalam berkarya. Kerap karyanya dicekal karena dianggap melawan pemerintah.

Maka otomatis ayah Woo jin yang seorang pebisbis sukses ambil tindakan untuk putranya. Dilarangnya Woo jin berkecimpung dalam sastra dan fokus pada bisnis keluarga.

Sedangkan Sim deok meskipun memiliki suara yang indah terhalang dengan upah menyanyi yang masih belum seberapa. Hingga akhirnya dia terjerat kasus yang mana harus membuatnya menggadaikan kemampuan dengan haga dirinya. Tentu saja dia akan memperoleh upah, namun bertentangan dengan nuraninya.

Dalam posisi ini, baik Woo jin maupun Sim deok sama-sama terpojok dengan keinginan orang lain. Mereka sama-sama tidak bisa bebas melakukan apa yang mereka sukai terlebih apa yang mereka inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun