Mohon tunggu...
Devi Candra Kurniawati
Devi Candra Kurniawati Mohon Tunggu... Content Writer

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dear Ramadan, Tahun ini Aku akan Memaksimalkan Amalan dan Menguatkan Keimanan

3 Maret 2025   21:52 Diperbarui: 4 Maret 2025   23:52 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Unsplash - Ashkan Forouzani | Ramadan

Jika Ramadan telah datang, maka ibadah harus kencang. Mari kurangi rebahan dan berburu amal kebaikan.

Ramadan merupakan bulan yang selalu dinantikan umat Islam di dunia. Kedatangannya selalu memberikan keberkahan yang berlipatganda. Ramadan bukan hanya sekadar bulan yang diwajibkan untuk menahan diri dari lapar dan dahaga. Namun, bulan ini juga merupakan momen yang sangat berharga untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, serta memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Dalam artikel ini, aku ingin membagikan refleksi serta langkah-langkah yang mungkin dapat kita ambil untuk memaksimalkan amal dan memperkuat keimanan selama Ramadan, sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, tidak hanya selama bulan suci ini, tetapi juga seterusnya.

1. Memaksimalkan Amalan: Bukan Sekadar Formalitas, Melainkan Berkualitas
Selama bulan Ramadan, banyak orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan ibadah. Namun, penting untuk diketahui bahwa fokus tidak hanya pada aspek kuantitas, tetapi juga pada kualitas. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat ditingkatkan:

a).  Meningkatkan Kualitas Shalat
Shalat merupakan ibadah utama yang sering dilaksanakan, akan tetapi, apakah kita telah melaksanakannya dengan khusyuk?
Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki sholat, misalnya:
- Tepat Waktu: Mengusahakan untuk melaksanakan shalat di awal waktu, tidak menundanya.
- Shalat Sunnah yang lebih rutin: seperti shalat Rawatib, Dhuha, dan Tahajud.
- Meningkatkan khusyuk: merenungkan makna bacaan shalat dan melaksanakannya dengan tenang.

b) Tilawah dan Tadabbur Al-Qur’an
Ramadan merupakan bulan di mana Al-Qur’an itu diturunkan. Agar lebih bermakna, bukan hanya mengejar jumlah halaman yang dibaca, tetapi juga memahami isi dari Al-Qur’an:
- Menetapkan target untuk khatam Al-Qur’an, misalnya satu hari satu juz.
- Membaca terjemahan dan tafsirnya guna memahami pesan dari ayat-ayat Allah lebih mendalam.
- Mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

c) Perbanyak Dzikir dan Doa
Di samping membaca Al-Qur’an, dzikir dan doa merupakan cara yang mudah untuk senantiasa mengingat Allah:
- Membiasakan diri untuk membaca dzikir pada pagi dan sore hari.
- Berdoa dengan penuh kesungguhan, terutama pada waktu-waktu mustajab, seperti saat sahur dan menjelang berbuka puasa.
- Memohon ampunan dan hidayah, mengingat bahwa Ramadan adalah waktu yang paling baik untuk bertaubat.

d) Berbuat Baik dan Bersedekah
Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan, sehingga sangat dianjurkan untuk berbagi kepada sesama.
- Tidak hanya bersedekah dalam bentuk uang, tetapi juga berbagi tenaga, ilmu, dan senyuman.
- Dapat berpartisipasi dalam program berbagi takjil, memberikan bantuan kepada keluarga, atau sekadar membantu teman yang membutuhkan.

2. Menguatkan Keimanan: Ramadan sebagai Titik Perubahan
Selain meningkatkan ibadah, sangat penting untuk membangun iman yang lebih kuat. Bagaimana cara melakukannya?

a) Mengendalikan Hawa Nafsu
Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengendalikan amarah, gosip, dan perbuatan yang sia-sia.
- Belajar untuk lebih bersaabar dalam menghadapi ujian, terutama saat menghadapi tantangan akibat kelelahan dan rasa lapar.
- Mengontrol diri dari godaan media sosial yang menghabiskan waktu tanpa memberikan manfaat.

b) Meninggalkan Kebiasaan Buruk
Jika selama ini sering kali lalai dalam beribadah, Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memulai kebiasaan yang baik.
- Mengurangi waktu istirahat yang berlebihan, dan menggantinya dengan kegiatan ibadah serta aktivitas produktif.
- Menjaga perkataan dan perbuatan agar tidak merusak pahala puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun