Mohon tunggu...
Devi Aryani
Devi Aryani Mohon Tunggu... -

Pingin jadi penulis. Masih tahap belajar nulis .

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Apa yang Saya Harus Perbuat Ketika Anak Kecanduan Mobile Legend?

12 Juni 2018   22:05 Diperbarui: 13 Juni 2018   19:41 2611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa bulan ini kita nggak asing lagi sama permainan Mobile Legendyang makin tren, bahkan sekarang ada turnamennya. Permainan ini sudah jadi tren anak jaman now, bahkan orang-orang dewasa pun main gim itu.

Pas ditanya antara memilih permainan ini karena hobi atau untuk mengisi waktu luang, kebanyakan dari mereka bingung antara memilih dua pilihan tersebut.

Anakku sendiri sudah setahun ini gemar sekali main gim ini. Tidak tanggung-tanggung, kakak perempuanya saat ini mulai terlibat.

Alasannya sih mau mencoba keseruan dari permainan ini, dan menganalisis mengapa banyak yang suka sekali main gim ini. Katanya, gim ini memang membuat candu bagi pemainnya.

Kecanduan yang dialami mereka adalah karena akan ada hadiah apabila si user log in tiap hari.

Kemudian, apabila keluar tiba -tiba tentu akan mendapat hukuman. Dan yang paling penting adalah gim ini seru, dan menyenangkan.

Permainan dalam tipe laga ini juga banyak membuat pemainnya kesal apabila kalah dalam permainan.

Sejujurnya saya kesal. Sebagai orang tua, saya karena hampir satu hari penuh bermain gim ini.

Permainan ini sangat tidak baik untuk anak yang tidak bisa mengontrol dirinya. Apalagi anak-anak yang saat ini masih di bangku sekolah.

Seperti anak saya yang saat ini naik kelas 3 SMP, pada saat bulan ramadan ini, hampir setiap harinya bergadang. Selain karena lebih aktif pada saat malam hari, alasan lainnya kuota internet lebih banyak ketimbang pada jam kerja.

Saya sebagai orang tua jujur bingung mau marah dengan siapa, marah dengan anak atau marah dengan Mobile Legend, atau juga marah dengan pemerintah.

Saya sendiri pernah mengungkapkan perasaan atas kekesalan saya terhadap gim ini kepada anak saya, dengan bilang kalau saya marah dan kesal dengan pemerintah yang mengapa diam saja terhadap gim seperti ini. Gim yang bisa merusak generasi muda. Hehe.

kekesalan saya langsung dijawab oleh anak saya, dia bilang katanya, "Yah nggak mungkin lah, rokok yang berbahaya saja, bahkan mematikan manusia, pabriknya nggak ditutup, apalagi cuma sebuah gim. Hehe iya juga yah.

Untuk anakku yang kedua, Mobile Legend sudah sangat mengkhawatirkan saya sebagai orang tua.

Anakku yang kedua ini sudah bekerja, tapi dia suka sekali main gim ini. Waktunya habis di kamar.

Setiap pulang kerja, bukannya cuci muka atau langsung ganti baju, tapi dia langsung duduk sambil bermain.

Lagi-lagi saya harus bilang bahwa gim seperti ini akan sangat berbahaya pada gaya hidup anak-anak yang tidak bisa mengontrol waktunya.

Kita sebagai orang tua dituntut untuk sedikit keras untuk mendidik anak, agar mereka tidak salah arah.

Adakah yang sama seperti saya ketika kita sebagai orang tua yang semakin tua ini ingin berkumpul bersama anak-anaknya di waktu luangnya, tetapi anak-anaknya lebih memilih menghabiskan waktu bersama gim kesayangannya di waktu luangnya?

Mohon solusinya untuk saya dan keluarga mengatasi permasalahan ini, karena menurut saya ini adalah masalah besar yang apabila tidak cepat diatasi.

Maka, akibatnya, akan berdampak buruk pada anak-anak dalam banyak aspek, baik gaya hidup, kesehatan, sosial, dan, terutama, pendidikan.

Sekali lagi, adakah solusi untuk mengatasai anak permasalahan ini. Karena saya yakin, anak saya bukan satu-satunya yang candu oleh permainan Mobile Legend, atau gim apapun.

Terimakasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun