Mohon tunggu...
Devia Nalini Sheera
Devia Nalini Sheera Mohon Tunggu... lainnya -

Banyak hal yang perlu diluruskan, jadi temani aku untuk memahaminya..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Arca Peninggalan Kerajaan Kalingga yang Terabaikan

9 April 2013   03:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:29 5570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13648002782102141522

[caption id="attachment_235696" align="alignleft" width="300" caption="Batu Arca: Adanya dugaan batu nisan yang dikenal sebagai Makam Astana Duwur Ki Karta di Desa Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah adalah batu arca perwujudan sosok perempuan bertangan enam yang merupakan peninggalan zaman Kerajaan Kalingga pada masa pemerintahan Ratu Shima abad ke 5 M. Hal itu diperkuat dengan adanya penemuan batu yoni dan ribuan batu candi yang dijadikan dasar pembangunan waduk di sekitar komplek percandian semasa zaman kolonial Belanda."][/caption] Dugaan sebuah arca peninggalan Kerajaan Kalingga pada masa pemerintahan Ratu Shima penganut Hindu Syiwa di Desa Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (31/03). Arca tersebut belum diteliti secara lanjutan, bahkan belum mendapat respon positif dari pihak pemerintah daerah setempat. Pasalnya, arca yang ditemukan serupa gundukan tanah dengan tinggi sekitar 2 meter diyakini masyarakat setempat sebagai makam tokoh pendiri Purwokerto. Dugaan penggambaran arca yang masih terpendam tersebut digambarkan sosok perwujudan arca perempuan bertangan enam. Selain itu, adanya penemuan lain adalah berupa gorong-gorong irigasi, batu yoni, dan beberapa batu candi yang telah digunakan sebagai beton waduk pada masa kolonial Belanda. Menurut penuturan tokoh yang dituakan di desa itu Slamet, komplek wilayah berdirinya arca sempat ingin dibongkar oleh pihak Belanda. "Hal itu juga pernah diwacanakan oleh seorang tokoh masyarakat yang saat itu menjabat sebagai Bupati Banyumas," tandas Slamet.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun