Mohon tunggu...
Devi Alfina Rahmawati
Devi Alfina Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Semakin sering kamu menulis,semakin mudah kamu mengendalikan perasaan. Penulis itu mesti mengendalikan perasaan bukan dikendalikan.

Devi Alfina Rahmawati merupakan mahasiswi S-1 di Universitas Islam Negeri Walisongo, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Perbedaan Gender terhadap Motivasi Belajar Siswa

1 April 2020   17:40 Diperbarui: 1 April 2020   17:41 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama             : Devi Alfina Rahmawati                   

NIM                : (1803096083)

Salam Literasi !

Halo sahabat literasi,Bagaimana Kabarnya? Tentunya baik-baik saja ya. Kali ini penulis akan memberikan  informasi tentang "Pengaruh Perbedaan Gender terhadap Motivasi Belajar Siswa". Ternyata perbedaan gender mempengaruhi motivasi belajar siswa lohh,dari pada penasaran bisa dibaca selengkapnya ya. Selamat Membaca......................

Temuan dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa berada pada kategori sedang bahkan rendah. Hal tersebut diungkap oleh hasil penelitian Rahmi (2012) bahwa motivasi belajar siswa sebesar 15,3% berada pada kategori tinggi, kategori sedang sebesar 69,2%, pada kategori rendah sebesar 15,5%. Berdasarkan hasil penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa masih ada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah karena kurangnya perhatian, keinginan untuk belajar kurang, hal ini dilihat dari rendahnya motivasi siswa untuk mengerjakan tugas rumah dan mengerjakan latihan di sekolah.

Motivasi dianggap faktor yang cukup penting bagi siswa. motivasi merupakan sesuatu yang membuat siswa tetap melangkah, dan menentukan ke mana siswa mencoba melangkah (Slavin, 2011).[1] Lebih lanjut, Ormrod (2008:58) menjelaskan bahwa "Motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan (energize), mengarahkan, dan mempertahankan perilaku sehingga membuat siswa bergerak, menempatkan siswa dalam suatu arah tertentu, dan menjaga siswa agar terus bergerak".[2] 

Faktor gender atau jenis kelamin diambil karena diduga adanya perbedaan motivasi prestasi antara anak laki-laki dan perempuan.

Seperti pendapat Baron & Byrne yang mengatakan bahwa gender secara tidak langsung berpengaruh terhadap pembentukan sikap dan motivasi belajar (Hoang, 2008). Dalam jurnalnya Hoang (2008) mengungkapkan bahwa laki-laki dengan semua karakteristik bawaannya berbeda dengan perempuan. Perbedaan-perbedaan tersebut diduga berpengaruh dalam aspek motivasi belajar siswa yang dialami.[3]

Anak perempuan cenderung mendapatkan nilai lebih baik dalam hal membaca, matematika, dan ilmu pengetahuan dibandingkan anak laki-laki. Studi baru ini menentang kepercayaan banyak orang bahwa anak laki-laki lebih baik dalam hal mata pelajaran dibandingkan anak perempuan.

Penulis studi dari Missouri University, David Geary mengatakan,bahkan di negara-negara dimana kebebasan perempuan sangat dibatasi, ditemukan bahwa anak perempuan lebih unggul daripada laki-laki dalam hal membaca, matematika, dan literasi sains diusia 15 tahun. Mereka menemukan bahwa anak perempuan lebih unggul daripada laki-laki 70 persen dalam hal membaca, matematika, dan sains. Temuan ini bahkan ditemukan di negara yang membatasi pergerakan perempuan. Di negara-negara dengan tingkat kesetaraan gender rendah, seperti Yordania, Qatar, dan Uni Emirat Arab, anak-anak perempuannya jauh lebih berprestasi di dunia pendidikan ketimbang laki-laki. Temuan ini telah dipublikasikan dalam Journal of Intelligence.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar siswa yang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki. Motivasi belajar siswa yang berjenis kelamin perempuan memiliki rata-rata skor lebih tinggi daripada siswa yang berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan temuan penelitian, siswa yang berjenis kelamin perempuan secara keseluruhan rata-rata skor motivasi belajar yang berada pada kategori tinggi. Dapat dikatakan berdasarkan hasil penelitian ini, siswa berjenis kelamin perempuan lebih tinggi motivasinya dibandingkan siswa berjenis kelamin laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun