Mohon tunggu...
Devi Afriani
Devi Afriani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Khoirunnas anfa'uhum linnas...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengeja Makna Srawung

13 Agustus 2021   23:51 Diperbarui: 13 Agustus 2021   23:58 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : www.idntimes.com

Sederhana, tapi sungguh aku selalu tersanjung dengan caranya. Dan itu hanya salah satu dari sekian banyak contoh yang mungkin akan terlalu panjang jika aku tuliskan semua. Satu hal yang akhirnya dapat aku simpulkan.

Ternyata bersahabat dengan orang yang memiliki latar belakang berbeda dengan kita, tidak menakutkan. Karenanya, aku mengerti indahnya bersikap toleran.

Sumber Gambar : www.idntimes.com
Sumber Gambar : www.idntimes.com

Setelah berhasil belajar menerima perbedaan di dunia kerja, rupanya Allah ingin menguji sikap toleransi yang telah aku miliki. Aku dilamar oleh seseorang, yang kakak kandungnya berbeda keyakinan dengan kami. 

Kali ini bukan hanya rekan kerja, tapi saudara yang setiap hari akan membersamaiku. Saudara, yang dengannya kami akan bersama-sama merawat dan membahagiakan orangtua. 

Untuk hal ini, aku tak bisa memutuskan sendiri. Setelah diskusi panjang dengan keluarga, Bismillah, akhirnya aku menerima. Menerima seseorang untuk menjadi teman hidup sepanjang masa. Menerima saudara yang latar belakang agamanya berbeda. 

Di perjalanan tahun ketiga kami bersaudara, semua selalu baik-baik saja. Sekali lagi, Allah menjawab kekhawatiranku yang berlebihan tentang perbedaan. Justru begitu banyak kebaikan-kebaikan yang aku dapatkan dari orang-orang yang sempat aku ragukan. 

Aku terus saja merasakan indahnya toleransi. Kakak ipar yang begitu pengertiannya kepadaku. Beliau yang ketika mendengar suara adzan berkumandang akan langsung mengambil alih penjagaan si kecil (anakku) dan menyuruhku untuk segera menunaikan kewajiban.

Beliau yang ketika masa puasa ramadhan tapi si kecil sedang aktif-aktifnya, memaksaku untuk tidur siang sementara beliau yang menemani si kecil berlarian kesana-kemari. 

Beliau yang membuatku mengerti, ternyata berkerabat dengan orang yang memiliki latar belakang berbeda dengan kita, tidak mengecewakan. Karenanya, aku semakin mengerti indahnya menerima perbedaan.

Aku mungkin belum begitu baik. Tapi di sekelilingku ternyata telah dipenuhi orang-orang baik. Orang-orang baik yang dulu sempat aku ragukan hanya karena sedikit perbedaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun