Mohon tunggu...
Devi KHasugian
Devi KHasugian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cita-cita vs Pergaulan

20 Mei 2018   09:38 Diperbarui: 20 Mei 2018   09:49 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari itu langit sangat cerah secerah harapan yang digenggam seorang wanita cantik memakai kemeja pink muda serta celana lepis. Hari ini merupakan hari yang sangat menegangkan karena ia akan mengikuti tes untuk masuk ke perguruan tinggi. Saat sampai ditempat tes ia merasa lumayab tegang tapi ia berdoa dalam hatinya agar ia bisa sedikit tenang.

Teng...teng..teng... bel berbunyi. Tandanya ujian telah berakhir.

Huftttt.... Ah aku sudah melewtinya ternyata. Saatnya untuk bersenag-senang ungkap wanita itu. Seperti biasa ia pun mengajak teman-temannya untuk merayakan kebebasan mereka. Tak terasa waktu sudah larut malam. Namun mereka semakin menikmati malam itu. Entah apa yang ada dipikiran mereka hingaa..........  (gadis cantik  itu menagis tersedu-sedu)  sayang tanya sang bunda kenapa kamu mengurung diri seperti ini?

Apa yang membuatmu menjadi tidak mau untuk bersosialisasi nak? Kemudian anak itu memeluk bunda nya. Usai menceritakan masalahnya bundanya menangis tak berdaya sambal mengatakan siapa pelakunya nak? Siapa yang telah menghamili kamu? Kenapa ia berbuat keji kepadamu? Betapa sedihnya bundanya dan gadis itu sangat menyesali perbuatannya.

awalnya aku tidak menyangka lelaki itu yang tulus mencintai ku dan menyayangiku dengan tulus yang mau berta nggung jawab atasnya. aku tidak punya pilihan lain . sungguh membuat ku bingung untuk memilih ya atau tidak . tapi yang terpenting adalah ada seorang ayah yang akan hadir untuk mendampingiku membesarkan anaku

Pupuslah sudah cita-cita yang sudah ia harapkan impian-impian untuk menjadi wanita karier. Dan ia pun tak mengerti kenapa ini begitu cepat terjadi. Menyesal un taka da gunanya selain iklas dan menjalani semua ini. faktanya saat ini aku akan mengubur semua mimpiku aku akan melupakan segala sesuatu yang pernah aku harapkan . mulai saat ini aku akan membuka lembaran baru dan aku telah memiliki kehidupan yang sangat bahagia bersama suamiku dan anaku . terimakasih kalian telah hadir melukiskan kebahagiaan dalam hidupku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun