Mohon tunggu...
Devi SetyaPrastika
Devi SetyaPrastika Mohon Tunggu... Lainnya - Dengan saya sendiri

Banyuwangi, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keterlibatan Sekolah pada Pembentukan Karakter Anak

26 Oktober 2020   14:59 Diperbarui: 27 Oktober 2020   13:16 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

10. Harmonis, menciptakan suasana ceria dalam setiap tatap muka dan mampu menyikapi semua hal positif. Guru harus menumbuhkan rasa ceria dalam semua pertemuan.

11. Menunjukkan simpati, sikap menumbuhkan rasa keperdulian atas apa yang dirasakan oleh orang lain sehingga menumbuhkan rasa perhatian terhadap lingkungan sekitar. Guru harus sering-sering berinteraksi tentang perasaan mereka dan guru memberika kesempatan untuk anak berimajinasi bagaimana disaat mereka dalam situasi atau kondisi yang kurang mampu sehingga empati anak dapat timbul.

Sekolah juga merupakan rumah dan anggota keluarga bagi siswa karena disana selain mengajarkan pengetahuan yang sifatnya teoretis sekolah juga mengajarkan tentang norma-norma kehidupan. Sehingga dengan hal-hal tersebut siswa-siswa dan rakyat sekolah dapat mengerti, memahami, dan mengimplementasikan dalam kehidupan nyata dan tercapai tujuan untuk menjadikan individu-individu berakhlak, bermoral, beretika, dan bersusila. Contohnya saja dalam segi agama sekolah dapat menerapkan ibadah bersama-sama seperti sholat, menunaikan haji mini di sekolah, ngaji bersama, dan lain-lain. Hal ini guna menguatkan rasa kehambaan terhadap siswa. Dalam segi sosialisasi sekolah menerapkan program tugas berkelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dengan itu terjalinnya sebuat interaksi guna menumbuhkan rasa toleransi, kerjasama, dan menumbuhkan rasa gotong royong terhadap yang lainnya. Sehingga kebiasaan yang baik, akhlak yang baik membentuk kepribadian yang baik pula.

Di sekolah siswa-siswa terikat pada tatanan hukum atau tatanan praturan yang berlangsung pada pemerintahan sekolah tersebut, gunanya untuk memandirikan dan mendisiplinkan siswa-siswa tersebut. Apabila suatu peraturan itu terlanggar sekolah akan memberikan teguran berupa hukuman terhadap pelanggar sehingga pelanggar itu tidak akan mengulangi tindakan yang telah ia lakukan yang merugikan dia sendiri.

Adapun organisasi-organisasi bawaan sekolah yang membentuk kedewasaan pada diri individu seperti eksistensi pramuka yang membangun dan mencetak leader-leader yang telah membuang rasa manjaya menjadi rasa kemandirian, kesiapan menemui suatu fenomena yang menurutnya baik dan tidak, dan mendisiplinkan enzim malas didalam diri individu tersebut. Dari ini lah dapat dilihat pula salah satu penanaman kepribadian yang unggul dan berintegritas baik.

Kepribadian dapat terbentuk atas dasar tiruan, maksudnya dengan melihat anak-anak dapat meniru sesuatu yang baik atau buruk. Maka dari itu guru adalah seseorang yang menjadi suri taulada siswanya harus memiliki prilaku atau tabiat yang mencerminkan seorang pengajar yang profesional sehingga siswanya dapat mengutip hal-hal baik dari pengajar tersebut. Jika digrafikkan tingkat kepribadian anak terbentuk dari han-hal yang dia lihat disekelilingnya. Ketika berada dirumah ia berpatokan pada keteladanan orang tuanya, dilingkungan masyarakat dan lingkungan pertemanan ia pertumpu pada tabiat masyarakat dan teman tersebut sehingga kita harus pintar dalam melacak efek yang ditimbulkan atas pergaulan tersebut.

Guru dalam lingkungan sekolah harus mampu menumbuhkan kepribadian siswanya. Guru tidak boleh membatasai gerakan anak tersebut agar potensi dalam diri dapat tersalurkan dengan maksimal, bilamana ada geganjalan dalam hal tersebut seperti perkara yang menggalar yang menyimpang maka guru harus sergap untuk meluruskan hal tersebut. Guru dapat memberikan reward ataupun punishment kepada siswanya. Reward diberikan untuk mengapresiasi prestasi anak dan punishment diberikan untuk mengurangi tindakan anak yang kurang baik. Hal yang lain yang harus selalu diterapkan oleh setiap guru yakni memberikan motivasi kepada siswanya dalam rangka memberikan semangat belajar yang akan dapat menambah tingkat prestasi anak dan menjauhkan dari rasa keputus asaan.

E. Pengaruh Keluarga- Sekolah terhadap Individu 

John locke menyatakan bahwasanya manusia lahir diibaratkan seperti kertas putih tanpa coretan dan lingkungan masyarakat lah yang akan menjadi pena pelukis kertas tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepribadian seseorang terbentuk dari faktor lingkungan dan masyarakat. 

Keluarga merupakan kumpulan manusia yang saling membutuhkan dan mereka memiliki fungsi serta tugas masing-masih. Keluarga merupakan satuan terkecil dari masyarakat, walaupun ada tipe- tipe keluarga seperti tipe keluarga tradisional dan tipe keluarga non tradisional.

Keluarga merupakan penanaman karakter pertama pada diri anak karena pergaulan pertama dia adalah orang tua dan saudara-saudaranya. Yang pertama ia berinteraksi dengan ibunya, kedua ayahnya dan yang ketiga keluarganya. Bilamana ibu, ayah, dan keluarganya bisa dibilang kurang baik maka psikis anak akan merespon hal tersebut sehingga akan tertanam tabiat yang kurang baik bagi pertumbuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun