Mohon tunggu...
Devi SetyaPrastika
Devi SetyaPrastika Mohon Tunggu... Lainnya - Dengan saya sendiri

Banyuwangi, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keterlibatan Sekolah pada Pembentukan Karakter Anak

26 Oktober 2020   14:59 Diperbarui: 27 Oktober 2020   13:16 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Durkheim berpendapat bahwasanya sekolah merupakan tempat sosialisasi yang bertujuan untuk menjadikan anak-anak atau siswa-siswanya menjadi rakyat yang efektif dan bertoleransi dalam tatanan masyarakat. Sekolah bukan hanya sebagai tempat pertukaran ilmu, melainkan sekolah termasuk tempat bimbingan dan interaksi kepada semua warga sekolah sehingga mereka memiliki kepribadian yang baik. Kepribadian mereka terbentuk dengan sendirinya mengikuti perkembangan waktu. Oleh karena itu, untuk menjadikan siswa memiliki kepribadian yang baik sekolah menciptakan beberapa peraturan atau tata tertip yang dengannya akan ditaati oleh semua insan yang ada disekolah tanpa membedakan golongan sosial mereka entah itu kaya, miskin, cantik, jelek atau tampan itu sama rata dan bagi pelanggar peraturan tersebut sekolah juga menerapkan sanksi yang tegas sesuai masalah yang dilanggarnya sehingga mereka dapat menjadi individu yang disiplin. Selain itu, dalam pembentukan kepribadian anak juga dibimbing untuk menyongsong masa depan yang lebih baik dengan menanamkan sikap percaya diri. Beberapa contoh yang dapat dilangsungkan dalam pembentukan kepribadian yakni dengan mengajarkan pendidikan agama, moral, etika, dan kesusilaan terhadap anak karena dengan agama dan moral mereka akan memiliki kehidupan yang terarah dan tidak goyah disaat ada badai yang menerjang. Adanya ekstrakulikuler dalam sekolah seperti pramuka dan organisasi siswa intra sekolah yang pada dasarnya mengajari pesertanya untuk memiliki sikap kepemimpinan, disiplin, dan mandiri. 

 

Dalam bimbingan yang di tujukan untuk membentuk kepribadian siswanya, pendidik harus memiliki personalitas yang baik seperti pemberian motivasi terhadap siswanya, memiliki sikap yang baik yang bisa digugu dan ditiru oleh siswanya, dan memiliki nilai positif untuk lingkungan sekolah dan seisinya. Dengan itu siswa dapat menjadi individu yang baik dan dapat memfilter sesuatu yang berdampak positif maupun berdampak negatif untuk kepribadiannya terlebih lagi pada zaman sekarang yang sangat terpengaruhi oleh globalisasi yang sangat pesat dalam perkembangannya. 

 

Prinsip-prinsip pembentukan sebuah karakter anak.

1. Manusia dipengaruhi oleh dua aspek antara lain yang terkandung dalam dirinya memiliki sumber kebenaran dan yang luar dari dirinya seperti lingkungan merupakan dorongan sadar.

2. Pendidikan karakter tidak percaya bahwa roh, jiwa dan badan itu berpisah. Karena mereka menganggap nilai-nilai utama yang membimbing prilaku itu merupakan bukti karakter. Nabi pernah berkata pada salah satu hadist nya bahwa sanya perasaan, roh, jiwa, dan badan merupakan komponen-komponen yang membentuk iman.

3. Mengutamakan adanya kesadaran yang muncul secara ikhlas dan sepontan untuk menanamkan karakter yang baik. Sehingga mereka memiliki daya saing dan daya perjuangan hidup.

4. Mengarahkan seorang individu menjadi seseorang yang sadar akan dirinya, lingkungan, dan memperbaiki diri dengan ilmu yang ia punya. Sehingga dia dapat diandalkan dari sisi intelektual maupun sisi spiritual.

Formula 4 M dalam membentuk karakter menurut Socrates dan Ratna Megawangi yaitu;

1. Mengetahui

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun