Karena tidak bisa kita pungkiri, seringkali manusia bisa mendapat pelajaran setelah kehilangan atau tertimpa sesuatu yang tidak menyenangkan. Seperti halnya kita baru sadar bahwa nikmat sehat itu mahal ketika kita sakit. Dari situ ada yang berusaha untuk mencegah agar ke depannya tidak terkena penyakit yang sama. Namun, ada pula yang tidak belajar dari keadaan sebelumnya dan terus pada siklus yang sama berulang-ulang.
Jika sakit tersebut datangnya dari kezaliman yang kita lakukan terhadap tubuh kita sendiri. Seperti menjalankan pola hidup yang tidak sehat. Bukankah kita harus berusaha untuk memperbaikinya? Sebab ini tentang amanah kita di hadapan Allah.
Namun, jika kita sudah berusaha menjaga kesehatan, qodarullah sakit itu tetap datang. Berarti ini tentang keyakinan kita terhadap takdir Allah. Seperti yang kita bahas di awal. Apakah kita bisa bersabar dan menerima atau tidak?
Mari kita belajar untuk terus bersyukur dengan apa pun yang menimpa kita. Memang bukan hal mudah, tetapi tidak mustahil untuk dilakukan. Bersyukur tidak sekadar dengan ucapan, tetapi dengan perbuatan juga. Jika tentang sakit, rasa syukur kita bisa berupa penjagaan terhadap diri. Dengan memenuhi setiap hak tubuh kita. Barakallahu fiikum.