Mohon tunggu...
Devfrass88
Devfrass88 Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang blogger

Halo saya devi, baru belajar di dunia blogging..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Itu Bakcang? Lalu Kenapa Harus Disantap saat Hari Raya Peh Cun?

19 Mei 2022   18:24 Diperbarui: 19 Mei 2022   18:28 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebenarnya, tradisi makan bakcang ini sendiri sudah ada dari jaman Qun Chiu. Bakcang melambangkan nasi atau beras bungkus yang dilempar kesungai. Bakcang dibungkus dengan daun membentuk runcing yang seperti tanduk sapi. Keempat sisinya melambangkan arti dan harapan baik.

Bakcang sekarang sudah menjadi santapan umam. Padahal dulu sekali bakcang hanya bisa dijumpai di  hari sekitar peh cun, yaitu saat akan sembahyang (sajian untuk sembahyang).

Bakcang terdiri dari 2 macam

Bakcang Beras, cuma orang Jakarta (Jawa Barat juga banyak ditemui) yang biasa memakannya. Sementara di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, dan Kalimantan bakcang terbuat dari ketan. 

Di beberapa daerah tertentu, bentuk bakcang berbeda dari bakcang yang biasanya kita lihat sekarang ini. Untuk isiannya, umumnya menggunakan daging babi. Tetapi karena bakcang sudah menjadi makanan yang terkenal di berbagai kalangan, isiannya tidak hanya berisi daging babi saja. Masih cocok diganti dengan daging ayam, dan bisa juga dengan daging sapi.

Untuk isian seafood, tidak cocok yah.. Karena bakcang sendiri biasanya disimpan untuk waktu yang cukup lama.

Apa itu Kwee Cang?

Nah ada lagi nih, mirip dengan bakcang, tapi kecil. Itu kwee cang namanya. Bacang ketan, tapi tanpa isi. Ini merupakan bakcang untuk vegetarian. Di makan dengan cara dicocol kinca atau sirup, terkadang juga ada yang dicocol dengan gula (bisa dengan gula pasir ataupun dengan gula merah).

Pembuatannya cukup mudah, tanpa ditumis. Hanya ketan direndam air abu selama beberapa jam hingga warnanya kekuningan. Hasil akhirnya mirip lupis, tetapi berwarna kuning dan kenyal karena pengaruh dari rendaman air abu.

Karena proses memasaknya yang cukup panjang, kwee cang ini bisa tahan beberapa minggu tanpa harus masuk ke dalam kulkas. Kwee cang juga banyak dijadikan sebagai sajian untuk sembahyang kepada para Bodhisatva pada hari raya Peh Cun, karena tidak berisi daging, bagi yang vegetarian bisa menikmati hari Peh Cun dengan memakan Kwee Cang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun