Mohon tunggu...
Deva PratamaAndiani
Deva PratamaAndiani Mohon Tunggu... Aktris - Suka nulis sajak🥰

Hallo aku si Matahari yang selalu tersenyum bahagia . Si pengamat kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Burung Patah Sayapnya

1 Agustus 2021   12:26 Diperbarui: 1 Agustus 2021   15:36 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Suatu ketika ia sadar dan terkejut oleh dirinya . Babak belur dan remuk psikisnya.Tatapan kosong tak bernyawa.Bukan lagi tangisan ataupun tetesan air mata yang ia lakukan.Hanya lamunan dan diam tanpa kata.

"Kau tak apa ?" Kataku padanya jawabnya hanya sebuah gelengan kepala tak bertenaga.Ya aku tau betapa rapuhnya ia saat ini.Aku tau langkahnya yang penuh dengan doa dari sang tercinta sudah tak ada lagi.Ia bak burung yang patah sayapnya tak bisa terbang kesana kemari karena rasa sakit yang begitu luar biasa.

Detik berganti menit,menit berganti jam,jam berganti hari,hari berganti bulan,hingga bulan berganti taun.Tatapan kosong darinya kadang masih dapat kulihat bagaimana dia merindukan sosok itu yang pergi untuk selamanya. Tatapan kosong namun penuh cinta. 

Dari situ aku tau burung yang patah sayapnya itu sedang menyembuhkan luka. Perpisahan termenyakitkan yakni ketika kau dan dia sudah tak dialam  yang sama. Namun indahnya kau tetap mengingatnya dan menyebutnya selalu dalam doa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun