Mohon tunggu...
Devan Muhammad
Devan Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

pengiring opini kearah lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Trauma Agama Karena Politik Zaman Now

17 Juli 2021   22:59 Diperbarui: 17 Juli 2021   22:59 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada salah satu fenomena menarik  yang berada di masyarakat saat ini, yang membuat segelintir orang terpaku dan enggan untuk bicara mereka bertanya-tanya dalam diri mereka "apa yang terjadi dengan negri ini" seolah-olah ada peristiwa yang sungguh tragis dalam hidupnya,fenomena ini membuat segelintir orang trauma dan paranoid dengan apa yang disaksikan di depan matanya ataupun yang di dengar di telinganya dan fenomena ini mengerucut pada dua hal yaitu agama dan politik. Ya, rasa-rasa nya dua hal tersebut sudah tidak asing lagi dalam kehidupan saat ini,bahkan dengan berkembanganya teknologi semakin mudah seseorang untuk mengetahui segala hal yang terjadi di dunia saat ini,apalagi terkait dengan agama dan politik yang sering menjadi topik dalam setiap pembicaraan dimana pun dan kapan pun.

Seolah agama dan politik layaknya air dan minyak yang tidak bisa bersatu namun selalu bersama,  belakangan ini agama seperti tidak bisa lagi bersanding dengan politik yang saat ini cendrung kotor dan penuh dengan nafsu yang jahat untuk memenuhi kepentingan pribadi saja,sehingga dari hal itu lah menimbulkan orang trauma dan bahkan sampai benci terhadap agama yang bercampur dengan nilai - nilai politik yang buruk tersebut. Seperti beberapa kejadian yang terjadi di tahu lalu ketika ada individu atau sekelompok orang yang turun ke jalan berteriak menyerukan bela ulama atau agama,akan tetapi ketika giliran ulama tidak sepaham dengan politik sekelompok orang tadi maka mereka berbalik memcaci dan menghina ulama tersebut sehingga terjadi pertanyaan yang di bela itu agama dan ulamanya atau ego politik?

Sehingga dari hal itu, menimbulkan keresahan dan ketersingungan yang menyebabkan sebagian orang trauma akan agamanya kemudian  secara tidak langsung membuat orang- orang zaman sekarang sudah tidak berani lagi akan menyuarakan agamanya, mari kita lihat dan berkaca dari sosial media tidak ada lagi tokoh tokoh muda baik influencer,sampai publik figur  yang mau mengangkat persoalan  terkait dengan isu agama dalam politik saat ini, dan satu hal yang menjawab soal itu adalah karena mereka "takut",Padahal jika kita mengaitkan hal ini secara tidak langsung, ini adalah "trauma agama" sehingga di saat bersamaan menjadi jalan mulus bagi liberalisme di negeri ini.

Dalam hal ini  kita juga bisa melihat di beberapa dekade ke belakang sebagian orang khususnya di belahan eropa banyak di dominasi oleh orang yang menganut ateis dan agnostik ,kenapa mereka menjadi agnostik?, bisa di bilang mereka menyakini tuhan itu ada namun mereka enggan untuk memeluk salah satu agama,di sebabkan mereka menyakini bahwa agama hanya membawa perpecahan,dan kita tahu bahwa di wilayah eropa sejarah terkait pertumpahan darah karena agama yang di kambing hitamkan oleh politik cukup panjang.

Dimulai dari perang salib yang terkenal dan memiliki sejarah kelam bagi pihak manapun yang ikut ambil alih dalam konflik tersebut, mereka bertanya berapa nyawa yang habis di tangan mereka ketika tragedi perang salib itu ,dan lantas atas nama siapa mereka membunuh , agama atau nafsu mereka yang terbit dari kebencian, apakah benar jalan agama seperti in,  maka dari hal ini harus nya sudut pandang kita akan agama yang ditumpangi oleh kepenting politik sudah hilang dan pergi dari tubuh setiap umat beragama.

Maka dari peristiwa ini  umat harusnya belajar bahwa amalan-amalan yang perintahkan melalui risalah tuhan nya senantiasa dijalankan dengan ketulusan, dan keikhlasan yang tercermin dari akhlak mulia di setiap insan beragama, hilangkan lah semua kepentingan-kepentingan yang mampu merusak citra dan wajah dari ajaran agama yang murni akan kebaikan, sehingga setiap manusia seperti mendapat cahaya kebaikan dari orang-orang yang tulus berkhidmat kepada rabb-nya tanpa unsur kepentingan dunia semata, balaslah keburukan seseorang dengan kasih sayang karena kerasnya kebencian akan padam hanya dengan lembut nya kasih sayang terhadap sesama.

Belajarlah kembali kepada manusia-manusia mulia,yang mana namanya  terus hidup meskipun hinaan dan cacian setiap saat mereka dapati , karena mereka sadar bahwa yang dapat menjatuhkan dan menghancurkan mereka hanya kekotoran dan kebusukan hati mereka  kepada sang pencipta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun