Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Jendela Semarang

30 September 2016   23:52 Diperbarui: 1 Oktober 2016   00:08 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Maria Emmaculata Deva Prabaningrum

          Pulau-pulau kecil yang mengalami pengendapan begitu banyaknya sehingga membentuk daratan, dan disitulah cikal bakal kota ini berasal. Dari pohon asam dan arang lahirlah nama untuk kota ini. Semarang, kota luas penuh dengan insang berbudi pekerti luhur. Cukup lama Indonesia dijajah, termasuk kota Semarang ini. Berbudi pekerti luhur yang tidak lepas dari genggaman pendidikan. Kota luas yang berhasil dibebaskan dari keterpurukan yang dibawa oleh para penjajah. Masa-masa penjajahan belum ada penyelenggara pendidikan yang memadai generasi muda tanah air.

Pedidikan merupakan bekal paling penting yang harus dimiliki setiap individu untuk dapat bertahan dalam dunia yang semakin modern dan pintar ini. Jangan sampai kita generasi Indonesia malah dipintari oleh dunia, tetapi kitalah yang akan menjadi bagian dunia. Berbicara tentang pendidikan tidak akan ada habisnya. Terutama pendidikan sejarah, yang penuh dengan rangkaian cerita yang mungkin tidak ada putusnya. Bahkan di kota Semarang ini terdapat beberapa bangunan kuno yang bernilai sejarah. Yaitu Kota Lama, Masjid Besar Kauman, Kantor Pos Besar Semarang, Gedung Marabunta, Lawang Sewu, Gereja Gereformeerd, Gedung Marba, Gereja Blenduk, Puri Gedeh, Gedung Keuangan Kota Semarang, Gereja Katolik St. Yusuf dan Pastoran Semarang Ronggowarsito, Jembatan Berok, Mercusuar Pelabuhan Tanjung Emas, Pasar Johar Semarang dan tentunya masih banyak lagi.

          Berkembangnya jaman membawa wawasan luas yang menyeret R.A. Kartini untuk memperjuangkan pendidikan terutama bagi kaum hawa. Kita tidak akan menyianyiakan perjuang Beliau. Cukup lama ini di berita kita mendengar adanya perploncoan saat proses MOS (Masa Orientasi Siswa) ini sangat disayangkan dapat terjadi. Masa Orientasi sebenarnya adalah ajang adaptasi para siswa/siswi baru di sekolah barunya. Namun nyatanya tidak demikian. Hal ini akan kami perjuangkan agar dikota Semarang ini tidak akan terjadi hal yang serupa.

Tidak hanya perploncoan yang membuat keresahan bagi orang tua siswa yang menyekolahkan putra-putrinya supaya mendapat ilmu. Masalah contek menyontek yang dapat merusak pribadi generasi muda saat ini, kami akan berusaha keras untuk meminimalisasikannya. Juga kebocoran soal maupun jawaban soal ujian nasional yang semakin marak terjadi dirana pendidikan adalah pr besar untuk kita semua. Karna kebocoran soal dan jawaban ujian nasional tidak akan mencerdaskan generasi bangsa. Kota Semarang yang luas ini harus memiliki kualitas pendidikan yang baik, supaya dapat mengembangkan kota ini.

Dalam UUD 1945 Pasal 28B Ayat 1 yaitu bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia, dan Pasal 31 Ayat 1 yang mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Landasan yang kuat untuk membenahi dan memperjuangkan pendidikan kota Semarang.

Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menyimpan dan menyajikan berbagai prestasi bangsa Indonesia. Menyimpan penghargaan dan karya-karya yang dimiliki bangsa ini. Mulai dari sejak dini anak-anak dapat diperkenalkan dengan pendidikan, salah satunya pendidikan sejarah kota ini sendiri. Selain museum ini masih ada banyak lagi; seperti museum Ronggowarsito, museum Mandala Bhakti, museum Jamu Nyonya Meneer, dan museum Perkembangan Islam Jawa Tengah. Untuk museum Mandala Bhakti menyimpan persenjataan TNI baik yang tradisional maupun modern. Jadi jika anda mau mengenang atau mengenalkan perjuangan TNI kepada anak-anak. 

Di museum ini pengunjung juga dapat melihat pemandangan Tugu Muda. Museum ini cocok untuk dikunjung saat akhir pekan. Akan lebih baik saat hari libur kita gunakan untuk berkunjung ke tempat-tempat edukasi; kebun binatang, museum, dan semacamnya. Selain menambah wawasan sekaligus berlibur. Untuk anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah dianjurkan untuk lebih sering diajak ke tempat-tempat yang penuh dengan wawasan. Di Semarangpun tidak sedikit tempat wisata yang demikian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun