Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Balutan Harapan Kala Ramadan (Kembali) Menyapa

6 Mei 2019   16:26 Diperbarui: 6 Mei 2019   16:34 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
berserah diri/ rawpixel.com from Pexels

Bulan ramadan ialah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim sedunia. Siapapun mereka, baik tua maupun muda, selalu bersuka cita menyambut bulan yang digadang-gadang sebagai bulan penuh pengampunan dan berkah. Menariknya, setiap orang yang menyambut ramadan tiba, selalu memiliki agenda tersendiri dalam rangka mematri harapan akan kebaikkan apa saja yang mampu dihadirkan selama sebulan penuh menahan hawa nafsu berupa rasa haus, lapar dan emosi.

Ada yang berharap ramadan kali ini bisa berkumpul dengan keluarga dari awal puasa hingga lebaran tiba. Ada yang berharap bisa menjalani ramadan dengan yang terkasih mulai dari ritual makan sahur hingga berbuka puasa. Ada yang berharap dapat melakukan kebaikkan sebanyak-banyaknya dengan beramal. Ada yang memanfaatkan momentum ramadan untuk mempertebal ilmu agama guna memperoleh ampunannya. Dan ada yang memanfaatkannya untuk memperpanjang harapan untuk dapat bersilaturami bersama rekan kerja maupun kawan-kawan lama.

Itu hanya gambaran besar saja, kalau bertanya tentang apa harapan dan langkah berburu berkah di ramadan 2019 bagi diri pribadi selain dapat berpuasa sebulan penuh, maka resep hidup bahagia ala Sigmund Freud dapat menjadi acuan.

Ia menitik beratkan kepada dua hal, Liebe und Arbeit (cinta dan kerja), oleh diri pribadi hal itu ditambah satu kata lagi menjadi Liebe, Arbeit und Religion (cinta, kerja dan agama). Dan menariknya, dalam momentum bulan penuh berkah (Ramadan) semua resep hidup bahagia tersebut bisa diburu, dan insya allah dapat dicapai. Untuk itu, ini beberapa diantaranya agar hidup seimbang, tak berat sebelah. Cekidot...

1. Perdalam Belajar Agama

Dikarenakan banyak kekurangan dalam hal ilmu agama, baik membaca kajian islami, dengar ceramah, membaca al-qur'an hingga mengaplikasikan apa yang tertuang dalam al-qur-an ke dunia nyata. Oleh karenanya, memperdalam kembali ilmu agama sangat layak berada di peringkat pertama daftar harapan. Kenapa? Seperti yang diungkap oleh Socrates "menyadari ketidaktahuan adalah awal mula semua kebijaksanaan." 

Meski secara ego ilmu yang dimiliki telah dirasa cukup, tetapi dengan mengakui bahwa ilmu yang didapat belum seberapa serta dengan sedikit menurunkan ego, niscaya keinginan untuk belajar akan meninggi, demi kesempurnaan iman. Maka dari itu, guna memudah pembelajaran, kosongkan dulu gelas yang sudah penuh, lalu isi kembali dengan pemahaman baru. Mulai dengan membuka kembali lebaran Al-qur-an, membaca kembali buku-buku kajian islami, dan aktif kembali mendengar ceramah-ceramah yang bermuatan intisari kehidupan.

2. Kerja Lancar & Produktivitas Meningkat

Puasa bukanlah alasan untuk bermalas-malasan alias maunya banyak "ngaso" daripada kerja. Karena penting diingat, sejatinya dibulan penuh berkah inilah setiap pekerjaan dapat bernilai berkah. Dalilnya bisa dilihat dari "sebaik-baik pekerjaan ialah usahanya seseorang pekerja apabila ia berbuat sebaik-baiknya (propesional)." (HR. Ahmad)

Berdasarkan hal tersebut, mulailah tentukan skala prioritas, maka hal yang penting dilakukan, dan yang tak terlalu penting dijadikan upaya cadangan. Setelahnya, fokus-lah ke hal penting tersebut. Serta segara kerjakan dan bersenang-senang-lah dalam prosesnya.

3. Utamakan Silahturahmi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun