Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bertandang ke Surga Ubur-ubur Tanpa Sengat Pulau Kakaban

27 Oktober 2016   22:27 Diperbarui: 28 Oktober 2016   13:11 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

eksotisnya ubur-ubur/ dethazyo
eksotisnya ubur-ubur/ dethazyo
Saat diungkap lebih dalam, keempat jenis ubur-ubur yang menjadi penghuni tetap Pulau Derawan ialah ubur-ubur bulan Aurelia aurita, ubur ubur totol Mastigias cf papua, ubur-ubur kotak Tripedalia cystophora, dan ubur-ubur terbalik Cassiopea ornata. Tetapi ketika berada di dalam danau, hanya dua saja jenis ubur-ubur yang mampu direkam oleh mata.

ubur-ubur transparan/ dethazyo
ubur-ubur transparan/ dethazyo
Walau begitu, semuanya tampak menikmati waktu mereka berada di danau yang menjadi andalan dari pariwisata Kabupaten Berau. Ada yang coba mendekati ubur-ubur, ada pula yang coba menyentuhnya, dan ada pula yang tak berani sama sekali. Bahkan ada yang cuma berleha-leha duduk di pinggiran danau.

Menyayangi Ubur-ubur

bersama ubur-ubur/ dethazyo
bersama ubur-ubur/ dethazyo
Setelah dua kali berkunjung ke Kakaban, diri pribadi agak kurang setuju dengan berseliwerannya peraturan berkunjung yang memuat ‘do’ & ‘don’t’ ke danau guna keberlangsungan hidup ubur-ubur. Meski memiliki tujuan baik, secara penyampaian itulah yang dipertanyakan. Kenapa? Karena seakan menganggap wisatawan lah yang menjadi kambing hitam ketika sewaktu-waktu populasi ubur-ubur mulai berkurang.

Harus digarisbawahi ya ‘cara penyampaiannya,’ karena masih ada cara lebih elegan dibanding harus membuat peraturan ialah dengan mengedukasi para wisatawan bagaiamana cara menyayangi ubur-ubur, tepat sebelum wisatawan loncat ke dalam danau. Hal ini harus menjadi perhatian bersama, baik pemerintah pusat, daerah serta pengelola trip yang membawa wisatawan. Caranya? Mari dipikirkan bersama, apalagi Indonesia sendiri digadang-gadang sebagai gudangnya kreativitas. Tentunya satu atau dua cara, pasti ditemukan selain memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di Pulau Kakaban.

Dan berbicara terkait hal ini diri pun langsung teringat oleh apa yang diungkap Antoine de Saint-Exupery (Penulis), ‘Kalau Anda ingin membangun kapal, jangan menggalang orang-orang untuk mengumpulkan kayu dan jangan memberikan tugas serta pekerjaan kepada mereka, tetapi ajari mereka mendambakan lautan maha luas yang tiada habis.’

Ubur-ubur mengajari kita arti berbagi

catch me if you can! / dethazyo
catch me if you can! / dethazyo
Sebelum mengakhiri aktivitas di Pulau Kakaban, ada hal yang menarik dari ubur-ubur. Ada satu ubur-ubur totol dalam kondisi sekarat, meski keadaannya begitu, ubur-ubur tersebut membagi bagian tubuhnya untuk menjadi makanan bagi ikan-ikan. Hal itu dapat dikatakan sebuah pelajaran berharga yang mampu dicerna selama berada di Kepulauan Derawan. Seakan memberikan sebuah pesan ‘sebaik-baiknya hidup, takkan berarti apa-apa jika tak dapat berbagi kepada sekitar.’

SUPPORTED BY :
@DerawanFisheries
 @indonesia_Paradise

signature
signature

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun