Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menaklukkan (Kembali) Sungai Citarik

14 Februari 2016   02:09 Diperbarui: 14 Februari 2016   04:08 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Menaklukkan Citarik/dethazyo"][/caption]Kita butuh hiburan yang tak cuma bisa menghibur saja, sisipan semangat, selipan adrenaline, serta bumbu-bumbu kebersamaan, harus bisa tertuang dalam keseluruhan aktivitas menaklukkan kembali derasnya aliran sungai citarik.

Betapa beruntungnya, dalam awal tahun 2016, tercatat sudah dua sungai ditaklukkan melalui aktivitas rafting. Pertama, sungai Amandit di pedalaman Kalimantan Selatan pada bulan Januari, dengan menggunakkan rakit yang terbuat dari bambu, dan kini, tepat pertengahan februari kembali berburu adrenaline menggunakan perahu karet di sungai Citarik, Jawa Barat.

Menantang derasnya arus jeram sungai citarik tentu bukan kali pertama bagi diri pribadi, apalagi menginap di Caldera Resort and Rafting yang tersohor, sudah seperti rumah sendiri. Ujaran tersebut bukan secara sengaja dungkapkan, layaknya seorang teman, Caldera dengan segala hal yang ditawarkan selalu mengingatkan pada event yang terdahulu di ikuti. Mereka adalah penggagas dari Extreme Journey Indonesia yang sempat nge-hits pertengahan tahun 2014, yang mana saya sendiri menjadi salah satu bagian didalamnya.

Mengunjungi tempat tersebut diakhir pekan bisa dipastikan panorama macetnya jalanan menuju lokasi yang dituju, takkan bisa ditempuh tepat waktu. Meski jalan sedari pagi hari, jebakan macet selalu menjadi momok menakutkan menuju Citarik. Benar saja, kami sampai tepat sebelum magrib menjelang, yang berarti adrenaline yang menggebu-gebu harus ditunda hingga esok hari.

[caption caption="deru sungai citarik di pagi hari/ cecep primavit"]

[/caption]

[caption caption="Menikmati kopi di tepi sungai/ cecep primavit"]

[/caption]Menyantap ragam makanan yang disajikan oleh pengelola resort membuat aktivitas dimalam hari begitu menggugah semangat untuk dimulainya sebuah diskusi ringan, kopi beraroma Java Arabica serta pisang rebus menjadi pelumas yang setia menemani sepanjang diskusi, hingga mata sudah tak kuasa menahan kantuk dan kemudian mengistirahatkan badan didalam saung yang berkapasitas belasan orang.

Satu Kata “Nikmati”

[caption caption="menghantam batu/ dethazyo"]

[/caption]Tepat pada keesokan harinya, sebelum mobil bak terbuka datang untuk membawa kami rafting, berkeliling disekitar penginapan menjadi awal langkah membuka pagi. Dan baru paham bahwa disini tak hanya diperuntukkan untuk rafting semata, sajian lainnya seperti flying fox, paintball, camping ground dan aktifitas outbond juga ada disini. Namun kembali lagi, tujuan utama untuk rafting ya rafting, there’s No Plan B, Bray..

Mendapatkan informasi bahwa debit air sungai yang menurun, maka setiap perahu karet hanya dapat diisi oleh tiga orang dengan satu operator profesional layaknya seorang kapten yang selama perjalanan menentukkan laju perahu yang kami tumpangi.

Setelah menggunakan segala macam perlengkapan seperti helm dan life vest, kami pun dituntun menuju lokasi start rafting. Durasi yang kami pilih tetap jatuh pada paket Alligator, sebuah paket yang menawarkan penjelajahan sungai citarik selama 2 jam (11 Km). Tak mau lebih bukan tanpa alasan, ketika mengambil paket yang lebih extreme semisal 4 jam, maka unsur “fun” dari sebuah olahraga akan sedikit terkikis. Hehehehe (ngelesss).

Perahu karet pun dipompa, mata dengan sigap mengamati sekitaran sungai, benar saja, debit air menurun, padahal ini awal tahun yang berarti musim hujan telah menyapa. Pada hari-hari ketika debit air normal batu-batu terlihat tak begitu besar, namun kita begitu nampak ke permukaan. Membuat jalannya rafting menjadi sedikit lebih menantang. Tanpa terasa adrenaline meninggi dan menular hingga ke seluruh peserta untuk sesegera mungkin merasakan gairah yang ditawarkan oleh sungai Citarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun