[caption id="attachment_148753" align="aligncenter" width="678" caption="tampak depan roti bakar bang dodi"][/caption] Wajar tempat-tempat kongkow sekelas Seven Eleven, MCD dan KFC digilai anak-anak muda saat ini. Entah karena lapar atau sekedar duduk-duduk semata ditempat tersebut. Disana bisa dibilang selalu penuh ditambah dengan kemasan tempat yang berasahighclass. Namun akan sedikit berbeda jika tempat tersebut hanya sebuah warung kakilimabiasa. Di pinggir jalan pula. Kemasan yang tawarkan sangat biasa namun pengunjung demi pengunjung tak henti untuk datang. Apakah ada tempat yang seperti itu?
Dari banyaknya tempat makan dan nongkrong kakilimayang ada.Mari kita menyeroti lebih dekat pada tempat yang satu ini. Berada tepat disamping Taman Monumen Tugu Proklamasi di kawasan cikini. Biasa buka pada jam 4 sore sampai jam 2 dini hari. Pemandangan berbeda justru pada malam minggu bukanya tetap sama pada jam 4 sore, namun tutupnya bisa sampai jam 4 dini hari. Warung yang ramai tersebut ialah Roti Bakar Bang Dodi.
Meskipun tempat ini identik dengan roti bakar, menu yang disajikan tidak hanya itu saja. Pisang bakar dan beberapa minuman hangat tersaji ditempat tersebut. Beliau seorang diri menjadi pemilik, penyaji serta pelayan. “saya sering kelabakan menghadapi pelanggan yang bisa mencapai 100 sampai 200 orang perharinya” tutur bang Dodi dengan ramah.
Bang Dodi memulai usaha tersebut pada tahun 2000an sampai sekarang. “saat ini banyak sudah yang menjadi pelanggan tetap saya.Ada juga pelanggan yang dari 2003, 2004 dan 2005 masih mengunjungi warung saya, Bahkan ada diantara pelanggan yang punya kisah berkesan di tempat ini sampai banyak yang menemukan pasangan hidupnya atau yang anak-anak sekarang bilangsoulmatelah” tambah Bang Dodi dengan tertawa.
Sewaktu berkunjung kesana malam hari, tampak dua mahasiswa cantik sedang makan menikmati roti bakar dengan canda tawa. Mega Pratiwi, Mahasiswa Marketing Management, Institut Bisnis Nusantara salah satunya menuturkan “ disini enjoy banget kalau buat sharing sehabis pulang kampus, abis penjualnya friendly sama pembeli.Suasananya asyik-asyik aja dan gak terlalu riweh.”
“masalah harganya sioverall price is cheap lah, for 2 coffe, bread and banana.Tastenya lumayan enak jadi betah deh disini lama-lama” tambah Mega.
Pada saat sore hari mungkin tempat ini tidak di gandrungi banyak orang. Tetapi pada malam hari tempat ini sangat ramai. Kebanyakan diantaranya adalah mahasiswa. Beberapa Diantaranya adalah mahasiswa dari berbagai Universitas yang notabene jauh dari tempat mereka menimba ilmu.Ada yang dari Universitas Nasional, Universitas Katolik Atma Jaya, IISIP Jakarta dan beberapa Universitas Lainnya.
“Gue dalam seminggu bisa 2 kali kesini. Rumah si emang jauh di daerah Sawangan, Depok. Tapi rasa lelah tersebut seakaan menghilang kalau udah disini. Bahkan beberapa teman gue menjadi ketularan menghabiskan waktu disini. Bang Dodi aja sampai hapal nama kami sangking seringnya” kata Kezia Nurul Hikmah, Mahasiswa Fakultas Ekonomi, UPN Jakarta.
Penjual yang ramah di tambah makanan yang disajikan enak bisa menjadi suatu kolaborasi yang baik untuk menarik pengunjung demi pengunjung. Hal ini membuktikan bahwa tidak selamanya kemasan sebuah tempat dapat menjamin pengunjung yang banyak.
Tempat ini sangat cocok pagi para penikmat wisata malam. Harga yang pas dengan kantong mahasiswa di tambah lokasi yang bersebelahan dengan Taman Monumen Proklamasi yang penuh dengan sejarah perjuangan bangsa, turut menambah indah suasana malam di Cikini.
Detha Arya Tifada Salman Toyibi [caption id="attachment_148760" align="aligncenter" width="665" caption="suasana malam di roti bakar"][/caption]
[caption id="attachment_148758" align="aligncenter" width="678" caption="one kind of menu"][/caption]
Sumber Foto: Dok. Salman Toyibi
