Mohon tunggu...
Desy S
Desy S Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi menulis dan menonton film, serta senang berdiskusi sambil membahas isu-isu sosial terkini.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bisakah Produk Lokal Populer di Kancah Internasional?

17 Oktober 2022   22:20 Diperbarui: 6 Juli 2023   15:41 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: finansial.bisnis.com

Indonesia adalah negeri dengan sejuta potensi di dalamnya. Hal itu tentu perlu dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin sehingga dapat meningkatkan citra negeri ini baik di dalam negeri hingga di kancah internasional. Perdagangan merupakan salah satu jalan yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan potensi yang ada.

Dewasa ini, sudah banyak bibit-bibit wirausahawan yang bermunculan, namun sayangnya, keberadaan mereka belum banyak diketahui oleh khalayak ramai dikarenakan oleh beberapa sebab. Selain dikarenakan oleh faktor internal wirausahawannya, pemerintah juga perlu turut andil dalam mendukung usaha mereka agar eksistensi mereka dapat terus terlihat.

Kenapa produk lokal kalah saing dengan produk asing?

Zaman terus berjalan, tren semakin hari semakin berkembang. Ancaman dari berbagai sisi menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha. Seperti contoh yang sering kita lihat di masyarakat, anak muda zaman sekarang menjadikan budaya barat sebagai kiblat dalam berpakaian, bahkan mereka merasa malu jika harus menggunakan produk lokal. Hal ini tentu sangat disayangkan, karena jika hal ini terus terjadi maka pelaku usaha dalam negeri dapat tergerus oleh kerasnya zaman. Maka dari itu, Produsen produk lokal perlu banyak berbenah terkait hal ini. Mulai dari pemasaran, memperbaiki standar, dan mengikuti tren yang sedang meledak di pasaran tanpa meninggalkan corak budaya Indonesia itu sendiri.

Pemasaran produk lokal masih kurang maksimal

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, produk lokal dalam negeri masih kurang dalam hal pemasaran. Pemasaran sangat penting untuk memperkenalkan produk yang kita miliki. Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2012), “Marketing as the process by which companies create value for customers and build strong customer relationships in order to capture value from customers in return”. Fungsi dari pemasaran yang dikemukakan oleh Bapak Pemasaran Modern tersebut yakni sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan.

Namun dalam prakteknya, wirausahawan lokal masih belum sepenuhnya memasarkan produknya secara global. Tentu hal ini tidak jauh dari pengaruh target pemasaran, sebagian dari wirausahawan lokal hanya ingin produksinya dibeli dan habis tanpa memperdulikan keuntungan yang lebih besar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini.

Produk lokal memiliki pengemasan dan tampilan yang kurang menarik

Selain dari kurangnya pemasaran, produk lokal sebagian juga masih kurang dalam pengemasan dan tampilan produk. Seperti sebuah kebiasaan, masyarakat kita hanya mementingkan fungsi dari sebuah produk tanpa memperdulikan tampilan dari produk tersebut. Padahal pengemasan yang menarik akan lebih memikat banyak konsumen sehingga meningkatkan penjualan, selain itu pengemasan yang unik dan bagus dapat menambah nilai jual suatu produk.

Sudah menjadi rahasia umum jika ada beberapa dari konsumen yang lebih mementingkan penampilan suatu produk, misalnya dalam produk makanan dan minuman, beberapa dari mereka lebih memperdulikan penampilan produk dibandingkan dengan rasanya. Dari hal ini, dapat kita ketahui bahwa tampilan produk sangat perlu diperhatikan oleh produsen. Tentu ini kembali lagi pada target pemasaran, namun akan lebih baik jika seorang wirausahawan memberikan hasil produksi terbaiknya untuk keberlangsungan usahanya.

Produk lokal kurang mengikuti tren terkini dan minim inovasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun