Mohon tunggu...
Desy Riyanawati
Desy Riyanawati Mohon Tunggu... Sekretaris - Human

Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ringkasan; Jati Diri (1)

20 Desember 2020   16:45 Diperbarui: 20 Desember 2020   18:18 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sepandai-pandainya tupai melompat
Akhirnya jatuh juga
Sepandai-pandainya berusaha untuk kuat
Akhirnya ambyar juga

Kau membuatku menangis, sekaligus tertawa; hingga keheranan
Kau melakukan itu dalam waktu yang sama, selalu seperti itu
Kadang Kau begitu tega, seperti guru sedang menghukum muridnya
Kadang Kau begitu romantis, seperti kekasih sedang cinta-cintanya
Kadang Kau begitu humoris, seperti komedian sedang menghibur dengan lawakannya
Kadang Kau begitu misterius, seperti anggota FBI yang sedang menyamar menuju sasarannya
Hingga aku (hampir) tidak bisa membedakan; bahagia atau sengsara

Tuhan, tidak kah engkau melihat
Betapa bosannya aku disini ?
Betapa bosannya aku melihat airmata ?
Betapa bosannya aku melihat patah ?
Dari patah asa, patah kaki, hingga patah hati

Dulu, aku menjadi Goa ketika mereka bersedih hati
Kini Jiwa ini menjadi Goa untuk diriku sendiri apapun yang terjadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun