Mohon tunggu...
Desy MaratulFadlilah
Desy MaratulFadlilah Mohon Tunggu... Administrasi - desy

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Singkong dan Rebusan Air Kelapa Pembasmi Tikus Sawah

14 April 2019   22:52 Diperbarui: 14 April 2019   23:03 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tikus sawah merupakan hama utama penyebab kerusakan padi, rata-rata tingkat kerusakan mencapai 20% per tahun. Tikus sawah menyerang sejak persemaian hingga panen, bahkan dalam gudang penyimpanan padi. Masyarakat Dusun Gumul, Desa Ngasinan, Kecamatan Susukan mengalami gagal panen, hal ini disebabkan oleh banyaknya tikus sawah yang memakan tanaman padi mereka. Masyarakat sudah melakukan berbagai upaya untuk membasmi tikus sawah, mulai dari perangkap, pengasapan, serta penggunaan racun tikus. Namun penulis mencoba berinovasi dan memanfaatkan bahan yang mudah didapatkan selain itu juga harga ekonomis yaitu dengan menggunakan daging singkong dimana terdapat zat aktif yang terkadung terdapat sianida dan sedikit campuran rebusan air kelapa.

Singkong (Manihot utilisima) atau dikenal juga sebagai ketela pohon merupakan tanaman yang tumbuh di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Tanaman singkong dapat dimanfaatkan secara keseluruhan mulai dari batang, daun dan umbinya. Walaupun singkong dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pada beberapa jenis singkong tertentu juga dapat menimbulkan keracunan, karena singkong mengandung senyawa yang berpotensi racun, yaitu linamarin dan lotaustralin, keduanya termasuk golongan glikosida sianogenik. Toksin/Racun Pada Singkong Glikosida sianogen merupakan metabolit sekunder pada tumbuhan, yang berupa turunan asam amino. Terdapat banyak jenis glikosida sianogen, seperti misalnya pada almond disebut amygdalin, pada Shorgum disebut durhin, pada rebung disebut taxiphyllin. Pada singkong, glikosida sianogen utama adalah linamarin, sementara sejumlah kecil lotaustralin (metil linamarin) hanya ditemukan dalam jumlah kecil pada singkong. Linamarin dengan cepat dihidrolisis menjadi glukosa dan aseton sianohidrin sedangkan lotaustralin dihidrolisis menjadi sianohidrin dan glukosa. Di bawah kondisi netral, aseton sianohidrin di dekomposisi menjadi aseton dan hidrogen sianida. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk meracuni tikus, sebenarnya produk ini sudah pernah mengaplikasikan didaerah Yogyakarta.

Yang diharapkan dari inovasi ini adalah untuk menciptakan, memanfaatkan bahan yang sangat mudah ditemui disekitar masyarakat, serta meminimalisir keberadaan tikus sawah yang mengagalkan hasil panen padi mereka dengan menggunakan singkong direbus air kelapa.

Bahan baku yang diperlukan yaitu Singkong dan air kelapa, alat yang digunakan yaitu panci, pisau, kompor, tabung gas, baskom, alat saring, solatip, dan plastik kemasan.

Dalam pembuatan produk ini dibilang tidak terlalu rumit. Untuk proses pembuatannya pertama rebus singkong dipotong secara membulat (tidak perlu di kupas karena untuk tikus), kemudian masukkan dalam panci yang sudah berisikan air kelapa, lalu masukkan potongan singkong kedalam. Tunggu hingga mendidih, lalu di tiriskan. Kemudian dapat diaplikasikan langsung dengan menaruh beberapa dari tempat titik yang sering di kelabuhi tikus.

Sumber : Republika.co.id.Thursday, 06 Oktober 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun