Mohon tunggu...
Desi Herlina
Desi Herlina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Assalamualaikum

mahasiswaprogram studi perbankan syariah fakultas ekonomi dan bisnis islam IAIN palangkaraya tahun 2019

Selanjutnya

Tutup

Money

covid melanda, pengangguran meraja

4 Mei 2021   14:41 Diperbarui: 4 Mei 2021   21:49 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Covid-19 atau virus corona yang berasal dari china resmi menyebar di Indonesia pada tahun 2020. Virus corona ini adalah virus menular yang menyerang saluran pernafasan hingga menyebabkan kematian. Penyebaran virus corona ini telah mengubah banyak rencana dan situasi dari berbagai aspek salah satunya berdampak pada  sektor prekonomian. Karena cepatnya  penyebaran covid di Indonesia  memaksa pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk memutus rantai penularan covid. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah adalah lockdown, PSBB, Social Distancing, pembatasan penerbangan keluar negeri dan lain-lain. Dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ini, berdampak luas dalam proses produksi, distribusi, dan kegiatan oprasional lainnnya yang pada akhirnya mengganggu kinerja perekonomian.  Diperkirakan tingkat kemiskinan dan pengangguran meningkat pada tahun 2020, dengan jumlah pengangguran mencapai 9,77 juta orang. Data dari BPS juga menunjukkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT sebesar 7,07%. Jumlah tersebut meningkat 1,84% jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu. TPT sendiri merupakan persentase jumlah pengangguran yang termasuk dalam penduduk usia kerja terhadap jumlah angkatan kerja. Berdasarkan data tersebut bisa disimpulkan prekonomian diindonesia mengalami penurunan pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019.

            Penyebabnya karena ada  banyak sekali perusahaan yang mengalami kebangkrutan hingga akhirnya melakukan PHK massa. Dalam laporan Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha yang dirilis oleh BPS diketahui beberapa fakta penting. Salah satu fakta pentingnya adalah sebanyak 35,56% perusahaan yang disurvei oleh BPS telah mengurangi jumlah pegawai yang bekerja pada tahun 2020. Masalah ekonomi yang terjadi akibat pandemi membuat banyak perusahaan kesulitan untuk bertahan. Mengurangi pegawai pun akhirnya harus dilakukan agar perusahaan bisa tetap survive lebih lama. Laporan tersebut juga menyebutkan informasi mengenai apa saja sektor usaha yang paling terdampak Covid-19. Rupanya sektor industri yang paling terdampak adalah Akomodasi dan Makan Minum hingga 92,47%. Kemudian disusul oleh sektor Jasa Lainnya sebesar 90,90% dan sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar 90,34%.

            Solusinya untuk mengurangi pengangguran yang disebabkan oleh covid ini yaitu;

1. Mengeluarkan kebijakan moneter

Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang diambil oleh bank sentral dengan tujuan memelihara dan menstabilkan mata uang agar perekonomian negara tersebut tidak anjlok. Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan mengambil tindakan pengendalian jumlah uang yang beredar di masyarakat dan penetapan suku bunga. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Umumnya kebijakan ini dilakukan sebagai cara mengatasi pengangguran struktural dan siklis. Bentuk kebijakan yang diambil adalah kebijakan ekspansif dengan melakukan penurunan suku bunga, membeli atau menjual obligasi pemerintah, mengatur nilai tukar mata uang asing dan mengubah jumlah uang yang harus disimpan di bank. Dengan menerapkan kebijakan ini proses ekonomi akan kembali norma dan industry bisa memproduksi lebih banyak barang atau jasa.

2. mengeluarkan kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara meningkatkan atau mengurangi pendapatan dan belanja negara untuk mencapai tujuan yang diharapkan, seperti mengurangi jumlah penganguran atau mencapai pertumbuhan ekonomi yang sudah ditargetkan. Kebiakal fiskal yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat pengagguran adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah khususnya Kementerian Keuangan untuk memotong pajak dan meningkatkan pengeluaran guna merangsang pertumbuhan ekonomi. karena  disebabkan adanya resesi  terhadap Negara Kebijakan fiskal dianggap sebagai cara mengatasi pengangguran siklis.

3. Memberikan pelatihan dan pendidikan

Kuarangnya kualitas SDM diindonesia menyebabkan banyak orang-orang di PHK, oelh karena itu pemerintah memberikan pelatihan online lewat kartu prakerja dengan kursus online dan memberikan uang. program pemerintah ini digunakan untuk mengembangkan kompetensi kerja dan kewirausahaan bagi para pencari kerja. Namun, untuk merespons pandemi Covid-19, pemerintah mempercepat pengadaan Kartu Prakerja dan memprioritaskan bagi para pekerja atau buruh yang terkena dampaknya.

4. pemberian subsidi ketenagakerjaan

memberikan bantuan subsidi upah yang dimulai dari pekerja atau buruh yang bertujuan untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi bagi 15.725.232 pekerja atau buruh selama masa pandemi Covid-19. Uapaya ini sudah diterapka oleh pemerintah. Pertama, dengan memberikan keringanan pajak bagi 193.151 perusahaan yang terdampak Covid-19, dan kedua yakni dengan memberikan bantuan subsidi bagi yang terkena PHK lewat program Kartu Prakerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun