Kepada semua hari yang kulalui
Kepada Dia yang tak dapat kutemui
Sosok semu yang kusapa di dalam doa
Di hening malam menembus gulita
Raga dan jiwaku penat
Berat dan sakit kusimpan rapat
Menggendong airmata tak berujung akhir kemana
Sungguhkah Kau ada, jeritku berkali mencari
Entahlah, mungkin aku yang tak peka
Mungkin aku yang buta
Mungkin aku tuli
Tersadar, desir angin berhembus lembut
Engkaukah Tuhan yang coba berkata jangan takut?
Dirimukah lelaki yang menyapa saat aku menangis?
Mungkinkah bocah kecil yang membuatku tersenyum adalah diriMu
Ataukah perempuan tua yang menawarkan roti tadi?
Atau...senandung pengamen di kedai tadi untuk menghiburku
Lelah jalan yang kutapaki
T'lah sejauh ini aku melangkah dalam jatuh tuk' berdiri
Tersadar aku tak pernah sendiri
DiriMu yang menopangku
Mencintaiku dengan caraMu
Terimakasih Tuhan, tuk' sekali lagi hidup yang Kau beri
Jakarta, 4 Februari 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI