Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dia yang Menopangku

4 Februari 2025   22:08 Diperbarui: 4 Februari 2025   22:08 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://karsinikarsineey.wordpress.com/

Kepada semua hari yang kulalui
Kepada Dia yang tak dapat kutemui
Sosok semu yang kusapa di dalam doa
Di hening malam menembus gulita

Raga dan jiwaku penat
Berat dan sakit kusimpan rapat
Menggendong airmata tak berujung akhir kemana
Sungguhkah Kau ada, jeritku berkali mencari

Entahlah, mungkin aku yang tak peka
Mungkin aku yang buta
Mungkin aku tuli
Tersadar, desir angin berhembus lembut

Engkaukah Tuhan yang coba berkata jangan takut?
Dirimukah lelaki yang menyapa saat aku menangis?
Mungkinkah bocah kecil yang membuatku tersenyum adalah diriMu
Ataukah perempuan tua yang menawarkan roti tadi?
Atau...senandung pengamen di kedai tadi untuk menghiburku

Lelah jalan yang kutapaki
T'lah sejauh ini aku melangkah dalam jatuh tuk' berdiri
Tersadar aku tak pernah sendiri
DiriMu yang menopangku
Mencintaiku dengan caraMu
Terimakasih Tuhan, tuk' sekali lagi hidup yang Kau beri

Jakarta, 4 Februari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun