Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Seorang Ayah

18 November 2022   00:27 Diperbarui: 18 November 2022   08:05 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersaksi waktu tentang lelaki yang melewati hari.  Dilupanya lelah, dan terik matahari memakan usia.  Terlewat senyum dan celoteh bocah manja cintanya. Dipeluknya bayang rindu mengubur sunyi.

Berkawan kenangan, lelaki mencari sesuap nasi demi yang dicinta.  Kepingan cerita menjadi pelipur lara.  Bahagia dan bangga menjadi harta.  Walau jarak dan waktu diantara.  Cinta tak padam karenanya.

Dunia melupa, seorang ibu t'lah memberi susu.  Ada dan tiada, seorang lelaki tak meminta cinta untuk keringat yang diteteskannya.  Dikenyangkan dan diberikannya kehidupan tuk' permata hati. 

Lelaki yang tak mengucap cinta.  Tak memeluk manja buah hatinya.  Namun tak sanggup dilepaskannya cinta, saat kini mereka t'lah beranjak dewasa.

Dia, sosok ayah yang tak pernah meminta.  Disimpannya rapat potret kedua buah hatinya.  Seperti cintanya yang tak terucap.  Namun tetes keringatnya berkata lebih dari sebuah kata cinta.

Jakarta, 15 November 2022

for my spouse, happy birthday bang.  You're a great papa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun