Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mantap! Kominfo Dukung Pro-Gamers Bisa Menjadi Profesi Menjanjikan

18 Oktober 2022   19:49 Diperbarui: 18 Oktober 2022   19:54 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wow.... mungkin tidak terbayangkan sebelumnya, tetapi di era industri 4.0 banyak profesi baru yang tumbuh tanpa harus ditempuh melalui jalur pendidikan resmi.  Jika dulu hobi, kini bisa menjadi pekerjaan tetap.  Lihat saja, selain youtuber, tiktokers, gamer adalah profesi masa depan yang sangat menjanjikan!  Peluang inilah yang dilihat dan menjadi komitmen Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang akan terus mendukung perkembangan ekosistem industri game di Indonesia.

Maka beberapa waktu lalu di Bali, 15 -16 Oktober 2022 Kominfo mengadakan perhelatan yang merupakan kolaborasi dengan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX).  Kegiatan ini berupa roadshow di perguruan tinggi dengan tujuan membuka lapangan kerja dan menghadirkan talenta digital.  Sehingga menjadi matchmaking dengan industri game tanah air.  Sekaligus membuka potensi investasi dan kerja sama bisnis bagi pengembang game lokal dengan berbagai mitra bisnis lainnya, yakni publisher, service buyer, venture capital, dan distribution channel.

Iya sih, dulu memang game hanyalah kegiatan yang menghabiskan waktu.  Seseorang orang hanya duduk hingga belasan jam di depan layar komputer atau laptop.  Tetapi zaman berubah, karena game yang ditekuni dengan serius justru menghasilkan cuan alias bisa menjadi profesi!

Sebagai gambaran saja inilah beberapa profesi yang cocok untuk para gamers:

  • Penguji game
    Percayalah tidak semudah yang dipikirkan.  Sebab seorang penguji game dituntut berpikir kritis.  Artinya, seorang penguji tidak sekedar diminta bermain game, melainkan ditugaskan mencari kelebihan dan kelemahan game yang dimainkan mulai dari bug hingga glitch-nya.

  • Pemain Profesional
    Sebagai pemain profesional dituntut memiliki kemampuan yang mumpuni.  Nantinya harus siap untuk mengikuti ajang tournament e-sport dan berhadapan dengan pemain profesional lainnya.

  • Game Developer
    Seorang game developer dituntut kreatif, karena di dunia game tidak hanya  1 atau 2 orang saja yang jago membuat game.  Artinya persaingannya cukup tinggi.

  • Streamer
    Istilah ini untuk orang yang dibayar untuk ditonton selama bermain game.  Seorang streamer akan main games popular ataupun keluaran terbaru, kemudian permainan ini akan direkam.  Terlihatnya mudah, tetapi seorang streamer harus pintar mengemas konten menjadi asyik.  Konon, jika sudah lihai, penghasilan streamer bahkan bisa miliar rupiah per bulan.

Sadar Indonesia memiliki potensi yang besar Kominfo gerak cepat!  Bayangkan, kini jumlah pemain game di Indonesia tercatat lebih dari 170 juta orang di berbagai platform berdasarkan Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2021.   Tidak lagi seperti zaman jadul, kini tercatat 84 persen ponsel pintar menjadi gadget terpopuler untuk bermain game.  Disusul 43 persen yang menggunakan komputer desktop, 20 persen melalui notebook atau laptop, dan 9,5 persen memakai konsol.

Lalu jika bicara pendapatan dari game di Indonesia mencapai USD1,1 miliar (Rp16,72 triliun/kurs USD1 = Rp15.200).  Kebayang dong, ini bukan angka kaleng-kaleng.  Ini angka potensi yang amat besar untuk dikembangkan di masa depan.

Mirisnya, pangsa pasar game masih didominasi oleh game buatan luar negeri.  Menurut data, di 2020 pangsa pasar game di Indonesia 99,5 persen masih dikuasai produk-produk asal luar negeri atau setara lebih dari USD1,7 miliar (sekitar Rp26,3 triliun).  Padahal Indonesia merupakan konsumen data internet terbesar ke enam di dunia setelah China, Amerika Serikat, India, Brazil, dan Jepang.  Bahkan Indonesia tercatat menempati urutan ke dua setelah Filipina yang mengunakan internet untuk game! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun