Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kreativitas dan Bersyukur di Tanggal Tua

22 Oktober 2021   03:17 Diperbarui: 22 Oktober 2021   03:20 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.khoirurosida.com/

Ungkapan ibu rumah tangga adalah manager yang handal sangatlah tepat.  Belajar dari pengalaman ketika masih kanak-kanak hingga sekarang telah menjadi orang tua maka bertanya aku.  "Bagaimana mama dulu menyisihkan gaji bapak untuk menyekolahkan anak-anaknya, sekaligus juga mencukupi kebutuhan hidup?"

Sehingga artinya, kata siapa menjadi ibu rumah tangga itu mudah?  Tanggungjawab pekerjaan domestik, dan memastikan anggaran bulanan tercukupi jujurnya bukan hal mudah.  Bayangkan, untuk harga bawang dan cabe saja bisa berubah-ubah.  Tergantung cuaca, bahkan tergantung dollar!

Tidak heran seorang ibu rumah tangga akan berjuang hingga titik darah penghabisan ketika belanja hanya untuk perbedaan harga Rp 500 perak!  Hahah...pastinya ini bukan rahasia lagi.

Mengatur keuangan sudah menjadi aturan baku yang lazim dilakukan para ibu rumah tangga.  Berbagai langkah umum ditempuh, seperti contoh dibawah ini:

  1. Membuat anggaran bulanan
  2. Menyisihkan anggaran darurat
  3. Memprioritaskan pembayaran
  4. Belanja hemat dan mengejar diskon
  5. Mengatur pemakaian listrik, telepon dan PAM
  6. Mengurangi jajan
  7. Menabung

Aku sendiri memilih untuk selalu mendahulukan segala bentuk pembayaran di awal bulan.  Kemudian sisanya dibagi menurut post masing-masing.  Termasuk post untuk "happy-happy" bersama kedua ABG ku.  Menurutku ini bukan pemborosan, tetapi bagian dari menghibur diri atau entertain di sela kesibukan mereka belajar.

Bentuk entertain juga tidak melulu harus membeli.  Terkadang aku memilih membeli bahannya dan mengolahnya sendiri.  Heheh...jujur ini bagian dari mensiasati untuk jajanan yang mahal.  Pelajaran yang aku peroleh dari kedua orang tua.

Bahkan ketika masih kanak-kanak aku ingat ketika orang tuaku mengajari cara menghargai makanan.  Semisalnya hari ini masih tersisa ikan goreng.  Maka besok ikan ini akan disuir menjadi campuran nasi goreng.

Ehhhmmm...menurutku ini cara jitu berhemat, termasuk mensiasati tanggal tua supaya tetap makan enak.  Nggak harus juga khan ketika tanggal tua selalu telur menjadi korban dirubah menjadi segala rupa masakan.

Satu contekan lagi dariku adalah mengolah tahu ataupun tempe menjadi masakan cabe garam.  Caranya gampang, cukup dengan menggoreng potongan kecil tahu atau tempe.  Kemudian lanjut dioseng dengan potongan cabe dan bawang merah yang dirajang kasar, dan berilah garam.

Singkat ceritanya lewat pengalaman dan berbagi ceritaku ini, rasanya tidak ada tanggal tua selagi kita bisa memprioritaskan, serta membedakan antara kebutuhan dan keinginan.  Kemudian, jangan lupa untuk berkreasi dengan menu masakan.  Sehingga walau berbahan sederhana, tetapi tidak mengurangi kelezatan dan nikmat untuk selalu bersyukur.

Jakarta, 22 Oktober 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun