Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Benarkah Blokir dan Sensor Atasi Konten Negatif?

23 September 2021   10:38 Diperbarui: 29 September 2021   00:45 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi konten yang baik dan tepat untuk anak. (sumber: Dok. Shutterstock/BoonritP via kompas.com)

Menyadari, apakah konten tersebut mendidik, produktif dan bersifat membangun, ataukah sebaliknya hanya untuk membuat gaduh.

Tanggungjawab ini harusnya tumbuh di setiap kita. Sehingga peran blokir dan sensor pun tidak harus menunggu Kominfo, tetapi bisa diawali dari kedewasaan kita sendiri.

Dunia maya dan aktivitas daring seharusnya kesempatan mengeksplorasi diri menjadi lebih berkualitas. Ada banyak konten berkualitas yang bisa menjadi "sekolah" tempat belajar hal baru, dan menjadi peluang usaha.

Ketimbang menyebarkan konten negatif, kenapa tidak mencoba membangun kualitas diri. Seharusnya cara berpikir seperti inilah yang dimiliki, seiring berkembangnya ruang digital.

Setuju dengan Johnny Plate, pandemi memicu masifnya penggunaan tekonlogi karena kini semua bisa dilakukan daring. 

Sehingga. menurutku, ibaratnya pisau bisa dipakai untuk memotong, tetapi juga menikam. Demikian juga teknologi, bisa digunakan untuk maju, ataupun terhenti langkah karena kita yang tidak bijak menggunakan ruang digital. 

Jakarta, 23 September 2021

Sumber:

www. indonesiatech,id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun