Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Menangis

7 Juli 2021   22:41 Diperbarui: 7 Juli 2021   22:48 1867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://safrinadewi.wordpress.com/

Menghitam kelam pekat langit merintih sedih.  Selubungi hati manusia berbalut pilu.  Menetes airmata langit menangis basahi bumi.  Diantara isak manusia yang menusuk nurani.  Saat maut merengut paksa mereka yang dicinta.

Semilir angin menyapa malam pedih.  Temani langit sepi tak berbintang.  Bulan sembunyi di balik awan berselimut duka.  Sementara manusia tercekam diantara waktu menunggu maut.

Hitam langit berbalut duka.  Tawa yang kini hilang diantara kita.  Memeluk erat mereka yang dicinta.  Meronta melawan maut yang mengintai paksa.

Duka...langit hitam mencekam.  Berlutut, menjerit hati manusia pasrah.  Memanggil namaNya,  Ya.....Bapa...Tuhan...Allah....Rabbi...ampuni kami.

Jakarta, 7 Juli 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun