Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peribahasa dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia

12 Juni 2021   19:14 Diperbarui: 12 Juni 2021   19:37 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak hanya keragaman pribahasa di setiap daerah.  Tetapi nilai-nilai moral pun ikut diwariskan lewat pribahasa sehari-hari yang umum didengar, misalnya:

  • Takkan harimau makan anakya, mengartikan bahwa sekeras apapun orang tua kepada anaknya tidak bermaksud untuk mencelakankan.
  • Bayang-bayang sepanjang badan, mengartikan hendaklah pengeluaran harus disesuaikan dengan penghasilan
  • Berani menjual berani membeli, mengartikan seharusnya kita tidak hanya bisa menyuruh, tetapi harus juga mau mengerjakan sendiri.
  • Bagaimana ditanam, begitulah dituai, mengartikan bahwa dalam kehidupan ketika kita menanam kebaikan, maka akan berbuah kebaikan.  Sebaliknya kejahatanan pun akan menuai petaka.

Menarik sekali, tetapi itulah adanya.  Tidak disadari kita telah dibesarkan dan dibentuk dengan nilai-nilai kebaikan yang tersirat pada pribahasa. 

Inilah rindu yang membawaku kembali pulang ketika jauh dinegeri orang.  Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri: bagaimanapun senangnya hidup di negeri orang, masih lebih senang hidup di negeri sendiri.

Sumber:
budi.kemdikbud.go.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun