Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hoaks! Ini Penjelasan Vaksin Covid-19 Tidak Mengandung Magnet

29 Mei 2021   02:00 Diperbarui: 29 Mei 2021   02:13 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://health.detik.com/

Jagat maya kembali heboh dengan video seorang pria berkumis yang penasaran membuktikan vaksin Covid-19 konon mengandung magnet.  Di video tersebut si bapak ini menempelkan uang logam Rp 1000 di lengan bekas vaksin, dan memang menempel.

Dikutip dari kompas.com tidak hanya pembuktian lewat video, si bapak ini pun melengkapi dengan narasi "meresahkan" sih sebenarnya.

"Assalamualakum, selamat malam, salam sejahtera dan salam sehat selalu untuk kita semua di manapun kalian berada. Divideo-video yang kita lihat, abis divaksin katanya ada magnet setelah divaksin.  Nah sekarang saya akan membuktikan sendiri ada tidaknya magent di bekas suntikan itu.  Nah sekarang saya buktikan, ini bekas suntikan saya masih ada, kemudian saya siapkan uang logam Rp 1.000 saya letakan di bekas suntikan, dan saya lepas saja nah dia nempel.  Ternyata benar, ada daya tarik saat mendekat ke tubuh kita.  Jadi bukan hoaks, tetapi ternyata benar.  Kita tidak tahu apa maksud dan tujuannya ini, semoga kita selalu sehat walafiat selalu. Terima kasih, Assalamualakum.

Pertanyaan kita bersama tentunya, apakah mungkin vaksin tersebut mengandung magnet?  Ehhhmmm...mungkin inilah perlunya kita berhati-hati dalam segala hal.  Jangan karena ketidaktahuan kita justru mempermalukan diri sendiri, dan terburuk jadi menyesatkan orang lain.

Kementrian Kesehatan lewat Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa isu dalam video tersebut tidak benar.

"Ini hoax ya," ujar Nadia.  Dikutip dari: Kompas.com

"Vaksin mengandung bahan aktif dan nonaktif, di mana bahan aktif berisi antigen dan bahan non aktif berisi zat untuk menstabilkan, menjaga kualitas vaksin agar saat disuntikkan masih baik, ada pun jumlah cairan yang disuntikkan hanya 0,5 cc dan akan segera menyebar di seluruh jaringan sekitar, sehingga tidak ada carian yang akan tersisa di tempat bekas suntikan," ujar Nadia.  Dikutip dari: detik.com

Alangkah baiknya di dalam segal hal kita berpikir jernih.  Termasuk mengenai hoaks vaksin ini dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu:

Pertama, mari kita berpikir dengan logika cerdas sederhana, apakah mungkin vaksin yang notabene cairan mengandung besi?  Sebab seperti yang kita pelajari ketika SD, bahwa bahan baku magnet adalah besi.  Mungkinkah walau dalam bentuk partikel terkecil sekalipun besi dimasukkan ke dalam larutan vaksin?

Kedua, bahan baku koin logam adalah almunium, nikel dan kuningan.  Sebagai tambahan informasi, uang logam Rp 1.000 terbuat dari cupro-nikel di lapisan luar dan aluminium bronze di lapisan dalam.  Almunium bukanlah besi, sehingga almunium tidak mengandung magnet, dan tidak bisa melakukan daya tarik menarik seperti di video tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun