Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Aku Cewek Sendirian

1 Mei 2021   00:11 Diperbarui: 1 Mei 2021   00:13 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.brilio.net/

Kerinduan konyolku ini diwujudkan oleh 3 cowok sahabatku ini.  Lalu mereka mengalihkan supirku, sementara aku keluar kelas dengan melompat jendela.  

Kemudian dengan bahagia aku pulang ditemani Niko dengan angkot.  Hahaha...sesederhana itu, aku hanya mau pulang dengan angkot.  Rasanya seru saja, karena merasa seperti orang pada umumnya.

Mungkin diary  bertanya, adakah cinta diantara kami?  Jawabannya tidak ada sama sekali!  Bahkan hingga akhirnya aku pindah ke Jakarta di semester akhir kelas 3 mengikuti tugas bapak.  Berat hati kami pun akhirnya terpisah oleh waktu hingga belasan tahun.

Tetapi, waktu juga yang mempertemukan kami secara tidak sengaja sekitar 10 tahun lalu.  Kami yang kini telah memiliki keluarga.  Niko kini tinggal di Sulawesi, Engelson dan Peter di Bandung.  Lalu kemana Firman?

Firman di Jakarta, tetapi dia telah lebih dulu berpulang karena kanker usus.  Bapak yang kebetulan bertemu Om Soeroso, papanya di sebuah rumah sakit, karena mereka memang bersahabat.  Hanya pusara Firman yang kini menemani persahabatan kami berempat.

Aku saja yang di Jakarta belum cukup keberanian untuk menyambangi pusaranya.  Demikian juga tiga sahabatku ini.  "Nggak sanggup," kata mereka tersendat saat aku memberitahu via telepon.  Iya, kami berlima memang sangat dekat.  Sehingga tidak sanggup untuk melihat pusara sahabat kami Firman.

Kami akhirnya memilih untuk sesekali menyempatkan diri menelpon Tante Soeroso.  Mengobati kerinduannya kepada Firman, karena tante tahu dulu kami satu geng.  

Bandel iya, tetapi mengejar cita-cita tetap menjadi prioritas kami.  Firman bahkan sempat membuka kantor pengacara sebelum maut menjemputnya, begitu kata tante.

Kini kami tinggal berempat, aku dan tiga sahabat cowokku.  Saling berbagi kabar, suka maupun duka, walau dipisahkan oleh jarak.  "Best friend forever, siapa tahu bisa jadi besan."  Begitu canda mereka.

Begitu diary, ceritaku tentang gengku.  Tentang persahabatku yang tak lekang oleh waktu.  Titip kusimpan disini, kepada kamu kertasku tak bergaris.

Jakarta, 30 April 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun