Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mantu Tak Sampai

18 Maret 2021   02:53 Diperbarui: 18 Maret 2021   02:56 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.beautynesia.id/

"Kita jalan ke depan yuks...  Tante belum mau pulang khan?  Kita minum dan makan malam dulu di cafe depan," ajaknya.  Bersama beberapa anak lainnya kami berjalan ke cafe di depan sekolah.

Aku berjalan di depan, membiarkan putriku beserta mantu di belakang bersama beberapa anak lainnya.  Duuhhh...sore tak biasa, karena itulah hari-hari terakhir mereka bersama di SMP, sebelum akhirnya berpisah melanjutkan di SMA impian masing-masing.

Hoopsss...berlari kami berebut meja bundar.  Yups, cafe itu terbilang ramai jika weekend, karena hari itu memang hari Jumat termanis.

"Bie...tolong pegangin dompet gua.  Pesan aja, mau apa aja boleh.  Sekalian tante juga yah," katanya manis sekali.

Woww....kataku dalam hati, inikah cinta zaman now?  Bocah tanggung usia SMP traktir calon mertua?  Zaman berubah kebangetan seru, kataku dalam hati.

Kami lalu menikmati Jumat itu demikian meriah, makan dan minum sambil tertawa saling menggoda.  Sang mantu jelas banget menaruh hati kepada Bibie putriku yang mati rasa.  Terlihat si mantu seperti kehabisan akal menghadapi putriku yang masih kekanakan.  Hahahha...

"Bagaimana tan, tadi belum dijawab.  Bibie boleh nggak punya cowok"  Katanya berbisik harap.

Nggak mau kalah, aku juga berbisik, "Siapa cowoknya, kamu?"

Tetapi tidak ada jawaban kecuali senyum malu penuh arti.  Beberapa mata remaja tanggung sahabat mereka ikutan menyimpan harap malam itu akan ada yang jadian.  Seorang ABG tanggung dengan berani bertanya langsung kepada aku calon mertuanya.

Cinta yang tak terjawab, pesanan taxiku sudah datang.  Kuberikan beberapa lembar kertas merah kepada putriku untuk membayar makan malam kami semua, termasuk si mantu.

"Lho...kenapa tante pulang?  Kenapa tante yang bayar, khan dompetnya sudah di Bibie tan." Katanya protes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun