Kekayaan kuliner Indonesia tidak terkatakan ragamnya. Â Di tengah ramainya pro dan kontra miras, mari kita lirik "miras" asli Indonesia. Â Ternyata menemukan bir pletok asli Betawi yang keren, karena tidak bikin mabok! Â Saktinya lagi, selain tidak mengandung alkohol, bir ini justru mempunyai banyak manfaat kesehatan.
Asal muasal bir pletok, bermula karena masa penjajahan orang Betawi melihat kebiasaan orang Belanda meminum bir untuk menghangatkan badan. Â Namanya orang Betawi, tidak mau kalah. Â Mereka pun berkreasi membuat minuman serupa tetapi tidak beralkohol, dan tentunya tidak membuat mabuk.
Terus, apa hubungannya kok ada kata pletok?
Kata pletok yang mengikuti bir konon berasal dari dua kemungkinan, pertama diduga berasal dari bunyi bahan-bahan bir saat dikocok dalam seruas bambu bersama es batu. Â Kedua, kemungkinan karena bunyi tutup botol ketika dibuka, "pletok". Â Maka jadilah bir pletok ala Betawi yang tidak memabokkan menjadi salah satu warisan kekayaan Betawi.
Bir Pletok Betawi
Bahan:
- Jahe 250 gr
- Cengkeh 3 gr
- Biji pala 3 gr
- Lada 3 gr
- Sereh 3 gr
- Kapulaga 3 gr
- Kayu manis 30 gr
- Daun padan 7 lembar
- Daun jeruk 6 lembar
- Gula 1kg
- Air kayu secang secukupnya (untuk pewarna merah alami) 6 ltr
Cara Membuat
- Geprek jahe, biji pala, lada, kapulaga, dan sereh.
- Masukkan ke panci yang sudah berisikan air dan dipanaskan dengan api sedang.
- Masukan daun pandan, daun jeruk dan kayu manis.
- Masukan gula sedikit demi sedikit sambil diaduk.
- Masukan kayu secang sebagai pewarna alaminya.
- Disajikan dalam kondisi hangat ataupun dingin.
Kayu secang (Biancaea sappan) adalah tanaman herbal yang tumbuh alami pada lahan-lahan yang berlereng. Â Kini kita bisa menemui/ membeli dengan mudah di berbagai e-commerce dalam bentuk kupas, serut, bubuk, maupun gelondongan. Â Dikenal memiliki banyak manfaat, misalnya untuk radang tenggorokan, diare, mual, penangkal tumor dan banyak lagi.
Bagaimana, menarik khan? Â Bir pletok, meski minum bir tetapi tidak beralkohol, dan badan justru jadi sehat. Â Semoga ini menjadi alternatif untuk yang ingin "miras" tetapi aman terkendali.
Jakarta, 4 Maret 2021
