Benar kata orang tua, di dalam kondisi terjepit, maka muncullah segala rupa kreativitas. Â Buktinya pandemi "berhasil" melahirkan berbagai gagasan. Â Seperti sekarang ini salah satunya, jika sebelumnya kita dipaksa untuk Work From Home (WFH). Â Maka sekarang kita dikenalkan dengan istilah Work From Destination (WFD).
Istilah WFD yang digagas Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, untukku bukan hal baru, karena aku sudah menjalaninya dari jauh hari. Â Percayalah, menurutku untuk profesi penulis, dan beberapa profesi lainnya ini akan menjadi pilihan yang menyenangkan.
Kebetulan saja, aku memang suka jalan-jalan, alias travelling. Â Kebetulan juga diberikan pasangan hidup yang sama gilanya suka jalan-jalan. Â Sangking sukanya, perjalanan liburan keluarga kecil kami semua dilakukan jalan darat. Â Dimulai dari seputaran Jawa, hingga lama-lama menyebrang ke Pulau Bali, dan terakhir tahun lalu keliling Sumatra dengan berkendaraan.
Kilas balik sedikit, ketika aku masih sendiri, seperti kebanyakan cewek-cewek mandiri juga bekerja. Â Tetapi jalan hidup membuat aku tersudut harus memilih antara mengurus buah hati kami yang sakit-sakitan, atau lanjut jadi wanita karir. Â Pilihanku adalah kedua berkat yang Tuhan percayakan kepada kami.
Seiring waktu, aku menemukan jalanku sendiri untuk terus bekerja ala diriku.  Berbekal jam terbang tinggi sebagai Private Secretary expatriates, maka di salah satu komunitas expatriates aku mengenal pebisnis dari Dubai.
Kejadian itu sekitar lebih dari 10 tahun lalu, jauh sebelum pandemi. Â Itulah awalnya aku bekerja secara virtual menjadi asistennya. Â Mungkin ada pertanyaan, bagaimana dengan gaji?
Heheh...pendapatanku memang tidak rutin, karena semua berdasarkan proyek yang aku kerjakan. Â Kebanyakan proyek juga tidak lama, dan dibagi menjadi beberapa tugas. Â Di setiap tugas ada hitungannya. Â Adapun pembayaran dilakukan dengan transfer. Â Puji Tuhan sejauh ini tanpa masalah.
Bagi aku yang kini "hanya" seorang ibu rumah tangga ini lumayan banget, meski mungkin "receh" nilainya bagi sebagian orang.  Tetapi, terpenting aku bisa menjalani sambil mengurus keluarga.  Hingga kini pun profesi ini masih aku jalani.  Meski tidak rutin, tetapi sejauh ini ada 2 expatriates lainnya yang juga mempercayaiku sebagai virtual secretary, yaitu dari Jepang dan Malaysia.
Lalu apa hubungannya dengan hobi travellingku?
Heheh...ini berhubungan! Â Seiring waktu, aku jatuh cinta dunia tulis menulis. Â Seorang sahabat membuat aku nyemplung di dunia ini. Â Berjalan parallel dengan hobi jalan-jalan, aku menemukan banyak hal untuk ditulis. Â Pucuk dicinta ulampun tiba, terkadang pekerjaan virtualku mengharuskan aku mengetahui banyak hal. Â Rekan ekspat yang aku kenal baik dari Dubai, Jepang dan Malaysia terkadang menuntutku untuk mencari info terkait budaya, hasil kerajinan dan hasil bumi Indonesia. Â Pas, banget khan!