Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nggak Kuat, Aku Mau Kadoku itu Kamu!

24 Desember 2020   00:26 Diperbarui: 24 Desember 2020   00:29 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.tokopedia.com/

Tidak pernah terbayang sama sekali aku dan kita semua sekarang ini bakal menjadi bagian dari sejarah dunia.  Pandemi Covid-19 yang seperti juga pandemi besar lainnya terjadi setiap 100 tahun sekali.  Apakah karena kebetulan atau tidak, tetapi begitulah sejarah mencatatnya.  Dunia mencatat ada 4 wabah penyakit yaitu wabah demam pada 1720; kolera pada 1820; flu spanyol pada 1920; dan sekarang ini virus corona COVID-19 pada 2020.  Duhhh....kapok...kapok....

Iya, kapok karena nyaris setahun seluruh dunia mengurung diri, dan dipenuhi rasa curiga.  Rasa curiga dan ketakutan yang melebihi akal sehat.  Paham sih, semua dikarenakan kewaspadaan tingkat tinggi, takut terinfeksi.  Itu sebabnya, seingat aku sejak Februari 2020 anak-anak diliburkan sekolah, dan sejak itu pulalah aku tidak keluar rumah.  Lalu disusul dengan tidak bergereja, dan sudah beberapa bulan ini tidak ke pasar.  Singkatnya, hidupku hanyalah rumah dan pekarangan saja.  Hahahhah....itu sih bukan aku banget!!!

Bukan aku banget ini juga terjadi pada banyak sahabat, dan saudaraku lainnya.  Kami saling menjaga diri, demi menjaga orang lain yang kami kasihi.  Tetapi, kangen dan rindu nggak bisa diajak kompromi.  Nah, disitulah letak persoalannya!  Nggak kukuuuu.....

Nostalgia dikit sewaktu masih bisa centil jelong-jelong bareng teman, entah itu ke mall atau ke pasar, belanja bareng urusan dapur.  Hidup rasanya indah banget bisa ketawa-ketiwi, dan patungan beli makanan kalau kebetulan tongpes atau kantong kempes.  Hikksss...

Jadi teringat 2 sahabatku, Maya dan Veny.  Kebetulan kami biasa jalan bareng kemana aja.  Tetapi paling sering yah ke pasar, menyelesaikan tugas negara membeli kebutuhan dapur serta camilan anak-anak.

Persahabatan kami bukanlah hitungan hari, tetapi sudah 9 tahun.  Bahkan aku dan Veny sudah 11 tahun karena anak kami berteman sejak di TK, sedang Maya baru di SD anaknya pindah ke sekolah kami.  Sehingga kedekatan kami bisa dikatakan putus urat malunya, dan tahu sama tahu saja.  Susah dan senang kami jalani bersama, termasuk ketika satu demi satu dari kami kehilangan orang tua.  Marah, tertawa dan airmata kami jalani bersama.

Ada satu cerita sedih tapi lucu milik kami bertiga, ketika Maya kehilang mama yang dicintainya.  Sosok mamanya tidak asing di telinga kami, karena kami memang sering berbagi cerita tentang keluarga.  Bodohnya kami, tidak satupun aku dan Veny pernah melihat mama si Maya.  Kami hanya mengenalnya lewat cerita selama ini.

Hingga di satu tahun baru Maya kehilangan mamanya.  Lalu aku dan Veny secara terpisah melayat di rumah duka yang kental dengan tradisi Budha.  Bisa dibayangkan bagaimana aku bingung mencari keluarga Maya yang mana.  Jika Maya terlihat, tidak jadi soal.  Tetapi jika tidak, aku khawatir salah ruang, dan salah orang.  Puji Tuhan, aku aman walau sempat nyasar melayat yang kebetulan pula tetanggaku.  Untungnya aku melihat dari jauh Maya datang, maka amanlah aku.

Tetapi tidak demikian dengan Veny, karena total salah melayat!  Kocaknya, Veny sempat ngobrol dengan keluarga yang berduka, dan berdoa dengan percaya diri super! 

Hahahah....bukan Veny jika tidak ngotot.  Bahkan dengan Maya sendiri anak almarhum si Veny ngotot telah melayat, dan benar.  Setiap kali mengingat cerita ini maka kami selalu tertawa.  Bahkan waktu itu saja Maya tertawa, sadar Veny salah keluarga.  Hahah.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun