Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pencabik Negeri

27 November 2020   17:17 Diperbarui: 27 November 2020   17:25 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.liputan6.com/

Merintih ibu pertiwi
Tercabik perih oleh anaknya sendiri
Tikus berdasi tak malu menggerogoti
Bersembunyi dibalik mulut manis berbisa

Kantong tebal itu milik durjana
Merampok memperkaya diri
Tak peduli perut lapar rakyat jelata
Hatinya kotor dan hina

Bukan bumi, laut pun menangis
Saat janji ternyata dusta
Siapa peduli tangis sang koruptor kini
Biarkan terali mengurungnya abadi

Jakarta, 27 November 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun