Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Pertamaku, Bapak

27 Oktober 2020   03:51 Diperbarui: 27 Oktober 2020   03:55 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.maritaningtyas.com/

Sore itu nyebelin banget, dan berasa sendiri.  Padahal nggak harusnya begini, karena hari itu adalah ulang tahunku yang ke 17.  Konon kata orang, usia 17 sangat spesial.  Jujur sih, nggak ngerti spesialnya dimana.  Apakah karena tumben hari itu tidak seorangpun ingat ulang tahunku? Ehhhmmm...

Sebenarnya menyakitkan untuk mengingatnya.  Tetapi benar kata orang, bapak, ayah atau papa adalah cinta pertama anak perempuannya. Setidaknya bagiku iya, karena hingga kini tidak ada yang bisa menggantikan bagaimana bapak mencintaiku.  Hiks..hiks..

Kembali kepada sore yang menyebalkan itu ketika tiba-tiba pintu gerbang samping rumah kami digedor.  Berlari aku berharap ada kiriman kue ulang tahun mungkin kejutan entah dari siapa.  Tetapi, betapa kagetnya aku karena itu bapak.  Padahal bapak sebenarnya sedang dinas beberapa hari di luar kota.  Tetapi kok, kok datang sih pikirku.

"Selamat ulang tahun nak," ucapnya sambil tersenyum dan memberikan sebuah bingkisan kecil yang sedari tadi ada digenggamannya.

Lalu, sosok laki-laki itu memelukku sambil mengucek-ngucek rambutku seperti aku ini masih bocah kecilnya.  Padahal hari itu umurku tepat 17 tahun loh.

"Ih...bapak, jangan dihancurin rambutku," kataku sangat senang.  Lalu kamipun masuk rumah, dan ibu terlihat kaget karena bapak datang.

"Loh, katanya 2 minggu?" tanya ibu.

"Iya, besok aku balik lagi.  Hanya hari ini aku datang karena si kecil ini sudah gadis," kata bapak melirikku.

Jujur, kenangan itu menyakitkan bagiku sekarang.  Laki-laki yang kupanggil bapak itu sudah berpulang 5 tahun yang lalu.

Mengingat cerita saat dirinya pulang hanya untuk merayakan ulang tahun ke 17 ku itu sangat berbekas sekali.  Aku juga ingat ketika bapak yang memang doyan masak lalu segera membuat masakan spesial untukku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun