Aku melihat dari tempatKu
Setiap tetes keringatmu adalah jerih yang menyiksaKu
Laparmu adalah juga tangisKu
Duka dan kehilangan adalah remuk hatiKu
Aku mendengar dari rumahKu
Jerit dan kecewa
Suara hati dan doa yang kau panjatkan hari demi hari
Amarah dan hancur hati yang amat menoreh lukaKu
Aku menyertaimu anakKu
Saat dirimu jatuh tersungkur, Kupapah dengan kasih
Menjagamu disetiap lelap tidurmu
Melindungimu dari kebencian akanKu
DukaKu saat kau kira Aku tak beserta
Adalah sukacita ketika senyum itu kembali
Saat hatimu diberi untukKu
Seperti cambuk yang mencemeti, bukan untuk membenci
Tak ingin aku membelai, terlena dirimu mabuk dunia
Cinta bapak dunia kepada anaknya
Seperti diriKu, Tuhan tak membiarkan dirimu jatuh terjerembab
Aku mendengarmu, dalam setiap doa
Aku bersamamu, dalam setiap langkah
Berjalanlah dan pandanglah Aku
Disana ada pelangi yang menanti indah
Aku bersamamu, anakKu
Jakarta, 8 Oktober 2020