Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dari Sepatu Naik ke Hati

30 September 2020   16:42 Diperbarui: 30 September 2020   18:03 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pikist.com

"Heii...kamu ngapain kamu mandi lumpur.  Mau luluran seperti Cleopatra kamu," teriak si kakak berbadan tinggi tegap itu mengagetkan Zizi, sementara badannya sudah penuh lumpur karena menyelam tadi. Bergegas dirinya mencoba keluar dari lumpur bau itu.

"Ehhhmmm...maaf kak, begini kak. Soalnya ini loh kak, duh bagaimana ini yah," blepotan Zizi mencoba menjelaskan dengan tatapan murka si kakak senior yang sepertinya mau melahap habis dirinya.

"Eh..kamu siapa namamu? Sudah gila yah? Kami minta kamu itu melewati kubangan lumpur, dan bukannya mandi lumpur!"

"Ehhmm..iya kak, siap kak. Saya Zizi anak bawang dari jurusan Front Office. Maaf kak, begini sepatu saya lepas kak, ngambang kak. Lanjut kak supaya sekalian. Ini sepatu kebesaran kak, jadi disumpal dengan koran di ujungnya kak. Terus karena basah jadi lepas kak. Mohon dimaafkan kak," lemes Zizi menjawab sementara badannya mengiggil karena basah, dan bau lumpur tak sedap itu nyesek banget.

Nggak ada jawaban si kakak, kecuali menyuruh Zizi untuk mandi ditemani seorang senior cewek. Kebetulan memang semua peserta diminta membawa perlengkapan ganti. Berjaga saja siapa tahu perlu.

"Zizi, habis mandi kamu ngadep kakak tadi yah," begitu suara ramah kakak senior cewek ini. Satu-satunya suara ramah yang didengar Zizi sejak tadi pagi bokap mengantarkannya. Singkatnya Zizi pun setelahnya mendatangi kakak senior yang tadi menyuruhnya mandi.

"Ehhmm...pakai sandal ini, simpan saja sepatu kamu itu. Terus masuk kamu ke tenda itu, dan bilang ke kakak di dalam kalau kamu disuruh sakit," perintah si kakak yang entah siapa namanya.

"Maaf kak, saya tidak sakit kak. Izinkan saya kembali kak," gebleknya Zizi berusaha untuk menuntaskan ospek itu. Tetapi si kakak cuek dan meninggalkan Zizi sendirian bingung.

"Hei..kamu yang sakit, sini masuk ke tenda ini," terdengar teriakan lain dari tenda seorang kakak senior cewek.

Ehhhmm...ospek yang aneh, dan Zizi melewatinya dengan aman selama 3 hari, kecuali hari sewaktu sepatunya lepas. Hingga suatu hari ketika sedang menunggu bis di depan halte kampusnya seseorang datang.

"Woi..sudah beli sepatu kamu?" suara ramah terdengar menyapa Zizi. Dubraakk....kaget setengah mati si Zizi, ini khan kakak yang nyuruh sakit katanya dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun