Zaman semakin berkembang dari waktu ke waktu yang membuat kebutuhan dan keinginan manusia menjadi bervariasi. Dimana terlihat dari adanya proses perkembangan dalam sistem transaksi jual beli. Zaman dahulu, manusia memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan sistem barter yang dijadikan sebagai transaksi jual beli.Â
Namun di zaman modern ini, manusia mengubah sistem barter dengan uang menjadi suatu alat nilai tukar yang merupakan alat penting bagi manusia di dunia. Mengapa ? karena uang merupakan sarana trsansaksi ekonomi dan sosial.Â
Seperti yang dikatakan oleh sosiologi klasik bahwa uang dianggap sebagai kunci dalam proses rasionalisasi. Rasionalisasi adalah proses penggantian yang mendorong perilaku masyarakat, yang mana manusia berupaya dengan berbagai usaha yang dilakukannya untuk mengaitkan uang dengan tempat, waktu, dan hubungan sosial.
Berbicara mengenai uang, terdapat tokoh sosiologi yang bernama Georg Simmel menuangkan pemikirannya mengenai hubungan nilai dan uang dalam masyarakat ke dalam buku karya besarnya yang berjudul "The Philosophy of Money" di tahun (1900-an).Â
Sebelum lebih lanjut bagaimana pemikiran sosiologi Simmel, terutama tentang uang. Mari kita ketahui dahulu, siapa itu Georg Simmel. Georg Simmel adalah filsuf jerman yang lahir pada tanggal 1 Maret 1858 di Berlin. Ia menempuh pendidikannya di Universitas Berlin pada tahun 1876 dengan mempelajari psikologi, sejarah, filsafat, dan bahasa italia.
Sosiologi Simmel Â
Simmel mempelopori kajian sosiologinya  mengenai ruang sosial. Ruang sosial adalah proses dimana produksi dan reproduksi dari masyarakat diciptakan melalui asosiasi. Asosiasi adalah proses interaksi individu yang menjadi bagian dari anggota masyarakat melalui kontak sosial yang nantinya ia akan diterima menjadi anggotanya.Â
Hal yang mendasari adanya asosiasi di masyarat adalah kebudayaan dan uang. Dimana uang dijadikan sebagai nilai transaksi dalam proses interaksi di ruang sosial. Sedangkan, kebudayaan adalah tradisi yang selalu berbeda dimiliki oleh masyarakat tergantung ruang dan waktu.Â
Oleh sebab itu, masyarakat dapat berkerja dalam proses interaksi perlu adanya adapatasi dalam kerangka ruang dan waktu dari pengalaman hidupnya, pengetahuan, dll yang dikonsepsikan melalui tindakan sosial para aktor. Ruang sendiri memiliki beberapa aspek yaitu sifatnya unik karena proses ruang dan waktu yang berbeda, adanya suatu pembagian yang menghasilkan batasan ruang, terjadinya mobilitas uanya yang menciptakan jarak dalam ruang, dll.
Seperti yang dikatakan oleh Simmel dalam bukunya "The Philosophy of Money" bahwa uang sebagai alat untuk menentukan nilai. Nilai suatu benda dari kemampuan orang bagaimana ia dapat mengatur antara jarak dirinya dengan objek. Dimana benda itu apakah bernilai atau tidak tergantung waktu memperolehnya. Sehingga uang dapat membuat jarak dari seseorang kepada benda serta memberikan cara penyelesaian untuk mengatasi jarak yang dibuat oleh uang itu sendiri.
 Zaman semakin berkembang dari waktu ke waktu yang membuat kebutuhan dan keinginan manusia menjadi bervariasi. Dimana terlihat dari adanya proses perkembangan dalam sistem transaksi jual beli. Zaman dahulu, manusia memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan sistem barter yang dijadikan sebagai transaksi jual beli.Â