Mohon tunggu...
Desy Rokhimatul Fitri
Desy Rokhimatul Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasisiwi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel: Permasalahan Tikus dan Kelinci

13 Oktober 2021   22:22 Diperbarui: 13 Oktober 2021   22:41 2051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu tempat di tengah hutan terdapat padang sabana yang asri nan indah dengan beberapa macam bunga yang tumbuh hiduplah keluarga Landak yang bahagia dan harmonis. 

Suatu hari mereka mengadakan pesta dan acara jamuan untuk hewan-hewan lainnya yang sudah merteman baik dengan keluarga landak tersebut. Hewan yang diundang adalah Monyet, Kelinci, Tikus, Katak, dan Tupai. Namun sayangnya Si Kelinci tidak menghadiri pesta karena sedang sakit.

Satu-persatu mereka mulai berdatangan dengan cara yang berbeda-beda. Monyet datang berlari menggunakan kedua tangan dan kedua kakinya, Tikus datang dengan berjalan santai sambil sedikit meloncat, Katak tentu saja datang dengan melompat-lompat, sedangkan Tupai datang dengan mencontak dan berlari dari pohon ke pohon.

Sesampainya di pesta, mereka disambut bahagia oleh keluarga Landak. Pesta digelar dari sore hingga menjelang tengah malam, pada akhir pesta pun diadakan jamuan sebagai ungkapan terima kasih keluarga landak pada teman-temannya karena telah meluangkan waktu menghadiri pesta tersebut. 

Sambil menikmati buah-buahan mereka bercanda gurau dan berbincang-bincang seru, entah itu memperbincangkan lelucon, tanya jawab teka-teki, tebak-tebakan, dan kehidupan sehari-hari mereka. Mereka nampak bahagia meskipun pesta dan jamuannya hanya sederhana. Ternyata yang sederhana pun bisa membuat bahagia asalkan kita bersyukur dan dikelilingi oleh orang-orang yang saling menyayangi.

Tetapi alahkah sayangnnya suasana penuh keceriaan itu tiba-tiba hilang dan berganti serius karena ucapan Sang Tikus. "Teman-teman, aku ingin mengatakan sesuatu kepada kalian, tapi...," sontak saja semuanya memandang Tikus dengan penasaran, ada apa gerangan tiba-tiba Tikus berbicara seserius ini?

"Ah ayolah! Kau tidak usah ragu begitu, Tikus. Katakan saja, kami akan mendengarkanmu." melihat wajah keraguan membuat Katak berinisiatif untuk memberikan ketenangan lewat ucapannya barusan.

"Bolehkan aku meminta sedikit bahan pangan pada kalian? Sedikit saja, aku tidak butuh banyak." Ungkap Si Tikus.

"Bukankah kemarin kau baru saja mendapat bahan pangan? Lalu kemana bahan panganmu sekarang, tikus?" dominasi bingung dan penasaran terlihat jelas pada raut wajah Monyet.

"Kemarin aku melihat Kelinci mengendap-endap ke di sekitar rumahku, saat itu aku penasaran apa yang dilakukannya tetapi kemudian aku terkejut dan sedih karena Kelinci mengambil sebagian bahan panganku dan membawanya pergi entah ke mana," terlihatlah wajah murung Tikus saat mengatakan alasan ia meminta sedikit bahan pangan kepada teman-temannya.

Sontak saja Monyet, Landak, Katak, dan Tupai terkejut mendengar penuturan Tikus. Mereka tentu saja terkejut mendengar perbuatan Kelinci yang mencuri, perbuatan tak terpuji itu jelas saja membuat semuanya kecewa terhadap Kelinci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun