Mohon tunggu...
Desy Rokhimatul Fitri
Desy Rokhimatul Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasisiwi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenali Tahapan Emosi! Yuk Cari Tahu Juga Apa Itu Mood dan Feel!

22 September 2021   22:28 Diperbarui: 22 September 2021   22:31 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Setiap insan memiliki jiwa jang berda beda, entah itu keperibadian, perpaduan emosi, tempramen, pikiran, dan juga tingkah laku."

Sejatinya setiap orang memiliki sifat yang berbada-beda, tak terkecuali anak-anak. Manusia telah dibekali emosi sejak lahir, emosi yang dimiliki pun tidak serta-merta langsung dimunculkan dalam sekejap saat dilahirkan. Dalam perkembangannya, emosi memiliki tahapan-tahapan kemunculannya berdasarkan usia anak.

Dikutip dari youtube.com dalam konten yang berjudul "The 3 Stages of Emotional Child Development" yang diunggah oleh saluran 'Psych2Go', terdapat 3 tingkatan atau tahapan dalam perkembangan emosi pada manusia.

Tahap 1: usia 6 bulan pertama, secara emosional bayi memang belum berkembang, bayi hanya dapat menunjukkan tangisan bila mengalami kesulitan (emotionally underveloped). Pada usia 1 bulan, bayi akan menangis apaila ia merasa lapar, lelah, dan menginginkan perhatian. 

Usia 2 bulan, bayi mulai menunjukkan rasa suka dan tidak suka terhadap sesuatu dengan menunjukkan ekspresi kebahagiaan, senyuman, di usia ini bayi mampu menangkap sinyal bahwa senyuman yang ia berikan dapat menciptakan kesan positif karena dengan senyuman yang ia tunjukkan dapat menarik perhatian orang sekitar.

Usia 3 bulan, bayi mulai mengenali serta menunjukkan kebahagiaan dan bahkan dapat menunjukkan kebosanan dan rasa frustasi apabila tidak mendapat perhatian. Saat bayi berusia 4 bulan, ia mulai menunjukkan tawa dan kemarahan, serta menghindari (berpaling) sesuatu yang tidak disukai. Usia 6 bulan, bayi dapat menunjukkan senyuman untuk memberikan rasa positif terhadap orang yang dekat dengannya.

Tahap 2: ketika bayi telah berusia 7 bulan, ia telah menunjukkan perkembangan emosi yang lebih banyak, di usia ini bayi dapat menunjukkan emosi berupa rasa takut, marah, pembangkangan (perlawanan), dan rasa takut. 

Usia 8 bulan, bayi telah dapat mengidentifikasi sekaligus mengenali emosi sehingga bayi dapat mengalami keadaan emosi yang campur aduk. 

Udia 9 bulan, bayi sudah mengenali apa itu rasa nyaman yang dirasakan sehingga bayi akan merengek bila berada dekat dengan orang yang membuatnya tidak nyaman serta berusaha mencari orang yang dapat membuatnya nyaman, hal ini juga berlaku ketika bayi merasakan lelah maka secara langsung ia akan mencari seseorang yang dijadikan sebagai sandaran kenyamanan. 

Usia 10 bulan, bayi dapat menunjukkan emosi positif dan juga emosi negatif yang jauh lebih ekstrim, bayi akan menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dan akan mencoba hal apapun serta akan menjangkau sesuatu yang membuatnya tertarik. 

Usia 11 bulan, adanya perbedaan emosi antara bayi satu sama lain akan terlihat jelas sehingga seseorang dapat membadakan emosi yang terdapat pada diri bayi-bayi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun