Mohon tunggu...
Desy Rokhimatul Fitri
Desy Rokhimatul Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasisiwi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Persepsi Anak Bagaimana?

13 Oktober 2020   22:35 Diperbarui: 13 Oktober 2020   22:50 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Beberapa ibu terkadang mengeluh karena buah hatinya tidak mau makan sayuran, padahal si kecil belum mencobanya."

Dari kasus tersebut, diketahui bahwa sang anak tidak mau memakan sayuran, hal ini mungkin karena si kecil menganggap kalau sayuran adalah makanan yang rasanya tidak enak. Bisa saja si kecil tidak mau memakan karena pernah memakan sayuran tersebut dan terasa tidak enak di lidahnya.

Tidak apa-apa bunda, hal itu biasa terjadi pada anak, karena persepsi yang ia terima. Kok persepsi? Iya bunda. Saya jelaskan dulu ya bunda.

Persepsi adalah suatu proses kognitif yang terjadi dan dialami olah setiap manusia yang termasuk di dalamnya ada peroses mengenali, menginterpretasi, dan menilai yang kemudian menghasilkan suatu respon. Persepsi merupakan suatu sinyal informasi yang diterima oleh otak dan berasal dari panca indra.

Ada 3 tahapan dalam proses persepsi, meliputi:
Seleksi. Pada proses ini, si kecil masih dalam proses memperhatikan dan merasakan objek yang menjadi pusat perhatiannya. Contohnya saat anak mencoba merasakan bagaimana rasa suatu makanan atau minuman pengkoorganisaian. 

Saat terjadinya proses ini, si kecil sedang dalam proses menganalisis dan mengenali suatu objek yang sedang diperhatikannya. Misalnya, saat makan atau minum, si kecil mencoba merasakan apakah yang dikonsumsi itu manis, pahit, asin, atau yang sebagainya.

Interpretasi. Interpretasi merupakan proses persepsi di mana si kecil telah menentukan, menilai, dan mengartikan suatu objek dari pusat perhatiannya. Contohnya, ketika anak telah merasakan rasa dari makanan atau minuman yang telah dikonsumsinya, maka si kecil akan menyimpulkan bahwa makanan ini memiliki rasa yang seperti ini dan minuman yang rasanya seperti itu.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya perbedaan persepsi, meliputi:

Perhatian. Suatu persepsi bisa berawal dari sebuah perhatian, perhatian ini yang nantinya akan menimbulkan efek yang berbeda-beda bagi setiap individu. Hal yang dialami buah hati bunda juga berawal dari sebuah perhatian loh, inilah yang terkadang si kecil lebih menyukai apa yang menjadi perhatiannya ketimbang sesuatu yang menjadi keharusannya.

Kebutuhan. Setiap anak pasti memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Hal inilah yang terkadang menyebabkan suatu kebutuhan dengan kadar tersendirinya.

Kesediaan. Terkadang ada anak yang susah sekali untuk menuruti suatu parkataan, kadang juga rewel, tapi ada juga yang iya-iya saja. Ini juga yang menimbulkan persepsi yang berbeda-beda bagi setiap anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun