Mohon tunggu...
Desy Rokhimatul Fitri
Desy Rokhimatul Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasisiwi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Anak Sulit Belajar Membaca? Apa Sih Penyebabnya?

4 Oktober 2020   23:10 Diperbarui: 4 Oktober 2020   23:21 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tidak hanya metode belajar, karena daya ingat juga merupakan faktor penting dalam belajar si kecil. 

"Anak dengan daya konsentrasi yang baik maka daya ingatnya pun akan terasah baik sehingga mampu mengingat ketrampilan yang dipelajarinya dengan lebih baik," kata dokter yang berpraktik di RSAB Harapan Kita, Jakarta, ini.

Anak dengan daya konsentrasi yang rendah maka daya ingatnya pun akan kurang. Pada usia prasekolah seringkali anak yang tidak dapat berkonsentrasi dengan baik tidak dapat duduk tenang ketika di kelas, mendengarkan guru, atau menyelesaikan tugas yang diberikan. Akibatnya penyerapan informasi yang disampaikan tidak optimal. Apabila tidak diatasi tentunya akan mempengaruhi prestasi akademisnya kelak.

Dalam aktivitas sehari-hari, kemampuan konsentrasi dan daya ingat seorang anak diperlukan terutama agar anak mengingat data penting tentang dirinya dan pelajaran yang didapat di sekolah (warna, alfabet, angka). Data yang harus diingat anak di antaranya nama lengkap, usia, nama orangtua, dan alamat rumah. Anak juga harus dapat mengingat di mana lokasi kamar mandi, tempat sampah, ruang makan, tempat menyimpan mainannya, dan lain sebagainya.

Untuk anak usia prasekolah, konsentrasi dan daya ingat dapat dilatih melalui kegiatannya sehari-hari seperti membaca buku cerita atau permainan edukatif secara berulang, mengerjakan permainan puzzle, menjaga rutinitas, membuat lagu untuk hal-hal yang harus diingatnya, dan secara rutin berkomunikasi dengan anak untuk menanyakan tentang aktifitasnya.

Menurut Carolyn Hoyt dalam Developing Your Child's Memory, yang terpenting adalah pengulangan untuk menguatkan informasi yang didapat anak dari pengalaman pertamanya. Untuk melatih konsentrasi anak, Bunda dapat mencoba beberapa teknik di antaranya:

  • Ciptakan satu kegiatan atau permainan di tempat yang tenang sehingga anak tidak mudah teralihkan perhatiannya.
  • Atur kegiatan si Kecil dengan memakai "timer", yaitu aktivitas dilakukan bersama anak dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, minta anak menyelesaikan tugas (mewarnai/menyusun puzzle) dalam kurun waktu tertentu. Apabila "timer" berbunyi, maka anak diperbolehkan melakukan aktivitas yang lain.

Apabila aktivitas untuk melatih konsentrasi dan daya ingat di atas dilakukan secara rutin sambil bermain dan tidak memaksa anak, maka anak akan menikmatinya sebagai bermain seperti biasanya. Namun, apabila orangtua melakukannya dengan membuat target anak harus dapat menguasai sesuatu dalam jangka waktu tertentu atau memaksa anak melakukan aktivitas yang tidak disukainya, maka anak akan merasa tertekan dan tidak dapat menikmati kebebasannya untuk bereksplorasi.

Sumber

1

2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun