Mohon tunggu...
deswita lintang
deswita lintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - 21107030025/ Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

be kind, so world will give u good things.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"It's Okay to Not be Okay", Apakah Kamu Sedang Tidak Baik-baik Saja?

9 Juni 2022   18:58 Diperbarui: 9 Juni 2022   19:08 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebahagiaan dan kesedihan merupakan dua hal yang lekat dengan kehidupan. Dalam hidup, tentunya tidak semua hal selalu terjadi sesuai dengan harapan kita. 

Tidak semua hal akan berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang kita mau. "it's okay to not be okay" katanya. Untuk merasa tidak baik- baik saja bukan merupakan sebuah kesalahan. 

Terkadang, hidup seringkali memberikan hal yang membuat kita terpaksa untuk harus menguatkan hati kita karena hal yang terjadi harus membuat kita merasa sakit hati. Ketika permasalahan dan kesedihan datang, tak jarang kita menjadi kehilangan rasa semangat atau bahkan kehilangan arah hidup. 

Merasa kalau diri kita tak berguna untuk orang lain, merasa diri kita tidak pantas untuk siapapun, sampai merasa kalau dunia akan berakhir dan tidak ada jalan keluar lagi, adalah hal yang kerap dirasakan oleh mereka yang sedang tidak baik- baik saja.

Kita semua pasti tau, kalau pandemi yang melanda dunia ini sering kali membuat banyak orang berada di fase yang tidak baik. Mulai dari faktor ekonomi yang menjadi tidak stabil, harus kehilangan anggota keluarga akibat dampak dari pandemi, bahkan sampai merasa kesepian karena harus sering berada di dalam rumah dan mengurangi interaksi dengan orang lain demi mengurangi penyebar luasana Virus Corona. Semakin banyak orang yang semakin berputar di masalah yang mereka alami.

Saat kita sedang tidak baik-baik saja, keadaan bahkan sering kali memaksa kita untuk tetap baik baik saja. sebuah pertanyaan “apa kabar?” sering tidak bisa kita jawab secara jujur dengan apa yang sebenarnya kita rasakan. masih banyak orang yang kurang nyaman untuk menjawab dengn jawaban selain “gapapa kok, baik baik aja” , padahal sebenarnya apa yang kita rasakan sangat bertolak belakang dengan jawaban yang keluar dari mulut kita.

Banyak kejadian dalam hidup, yang sebenarnya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, namun kerap kali kejadian itu justru memberi banyak pelajaran untuk kita.

Gagal dalam mencapai tujuan, putus hubungan, ditinggalkan selamanya oleh orang di sekitar, adalah momen yang tidak pernah kita harapkan untuk terjadi, selain menimbulkan luka untuk menyembuhkannya pun bukan suatu hal yang mudah dan singkat dalam prosesnya. Namun nyatanya tidak selalu hal- hal itu selalu memberi dampak negatif untuk kita. 

Dari kejadian itu, kita biisa belajar banyak hal di dalamnya. Contohnya saat kita gagal dalam mencapai tujuan, kita dapat belajar engenai kerja keras di dalamnya, saat kita putus hubungan dengan pasangan kita, kita dapat belajar tentang intropeksi diri dan bagaimana seharusnya diri kita menempatkan posisi dalam hubungan selanjutnya, saat ditinggalkan oleh sesorang kita juga dapat belajar tentang keikhlasan di dalamnya. 

Hal ini dinamakan “Toxic Positivity” yaitu dimana kita harus bisa membawa diri kita ke hal-hal yang postif, meskipun kita sedang beradadalam kondisi yang tidak baik- baik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun