Mohon tunggu...
Desty Farizka
Desty Farizka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru yang memiliki ketertarikan terhadap inovasi pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

KKN Tematik UPI 2022: Optimalisasi Peran Posyandu dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting

4 Agustus 2022   17:20 Diperbarui: 19 Agustus 2022   10:24 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi bersama Kader Posyandu Cendrawasih dan Tim Puskesmas Sukmajaya/dokpri

Kecukupan gizi merupakan salah satu faktor terpenting dalam hal mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Saat ini, Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu permasalahan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia ialah stunting.

Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka stunting secara nasional mengalami penurunan sebesar 1,6 persen per tahun dari 27.7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021. 

Hal ini menunjukkan bahwa implementasi dari kebijakan pemerintah mendorong percepatan penurunan stunting di Indonesia telah memberi hasil yang cukup baik.

Berkenaan dengan hal tersebut, Universitas Pendidikan Indonesia mendukung program pemerintah melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan memberdayakan masyarakat untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.

Stunting juga merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan.

Desty Farizka (21) sebagai salah satu Mahasiswa KKN Tematik UPI Kelompok 151 yang berasal dari Kelurahan Sukmajaya Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di daerah sekitar tempat tinggal dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Kuswanto, M.Pd.

Salah satu program yang dilaksanakan oleh penulis adalah “Optimalisasi Peran Posyandu dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting”. Program dilaksanakan pada hari Sabtu (16/07/2022) di Kelurahan Sukmajaya Kecamatan Sukmajaya Kota Depok yang bertepatan di Posyandu Cendrawasih RW 01. 

Ibu Toyibah selaku Ketua Posyandu Cendrawasih memberikan pengarahan dan membagikan jobdesk kepada kader-kader Posyandu Cendrawasih juga penulis untuk pelaksanaan posyandu balita dan posyandu lansia. Kegiatan posyandu ini, dilaksanakan mulai pukul 08.30 WIB s/d 12.00 WIB.

Dokumentasi Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan Balita/dokpri
Dokumentasi Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan Balita/dokpri

Penulis mendapat bagian untuk membantu pelaksanaan di posyandu balita. Kegiatan yang dilaksanakan pada posyandu balita dimulai dari pendaftaran, pengukuran tinggi badan dan berat badan, pencatatan, penyuluhan gizi, dan pelayanan kesehatan.

Dokumentasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT)/dokpri
Dokumentasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT)/dokpri

Kegiatan posyandu balita di Posyandu Cendrawasih menggalakkan upaya pencegahan dan penanganan stunting melalui kegiatan pemantauan status kesehatan dan gizi anak balita serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa roti bakar dan bubur kacang hijau.

Pemantauan status kesehatan dan gizi merupakan hal yang sangat penting sebab hasil dari pemantauan akan menjadi tolok ukur bagi tumbuh kembang, dan kesehatan anak, apakah anak mengalami masalah seperti malnutrisi ataupun stunting. Pemantauan tumbuh kembang anak dapat dilakukan sejak usia 0 bulan hingga 6 tahun, khususnya pada saat 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan pemberian makanan kepada balita sebagai pemenuhan gizi dari asupan makanan sehari-hari. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan salah satu upaya pencegahan stunting yang dilakukan pada anak balita untuk menurunkan prevalensi stunting.

Dengan demikian, penting untuk terus dilakukannya optimalisasi terhadap peran posyandu agar dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anak khususnya dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun